Gara-gara Pajak Ulat, Puluhan Orang di Negara Ini Tewas

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 19 Oktober 2016 19:47 WIB

REUTERS/Herwig Prammer

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya, 20 orang tewas dalam pertempuran selama tiga hari antara etnis Pygmy dan Bantu di Republik Demokratik Kongo (DR Kongo) setelah mereka bertengkar karena pajak ulat.

Anggota parlemen setempat, Kalunga Mawazo, mengatakan perkelahian di Kabalo yang berlangsung sejak Minggu pecah akibat perselisihan mengenai panen ulat, makanan utama penduduk di daerah Tanganyika, utara DR Kongo.

Baca: Dimusuhi Media, Donald Trump Ingin Dirikan Televisi

"Pertarungan yang meletus sejak Minggu menyebabkan empat etnis Bantu dan 16 etnis Pygmy meninggal dunia setelah mereka berdebat tentang pajak yang secara tradisional dibayar oleh etnis Pygmy kepada Bantu," kata Mawazo, seperti dilansir Daily Mail pada Selasa, 18 Oktober 2016.

Seorang pendeta yang menolak namanya diungkapkan mengatakan, etnis Pygmy di daerah itu percaya mereka berhak seperti penduduk lain untuk tidak membayar pajak.

Mereka menolak membayar pajak yang dikenakan secara ilegal itu lalu memanah dua warga etnis Bantu sehingga menyebabkan korban tewas.

Dua lagi etnis Bantu terbunuh ketika mereka melancarkan serangan balasan yang turut menyebabkan 16 etnis Pygmy tewas.

Simak: 10 Lagu Ini Temani Barack Obama Berolahraga

Gubernur Tanganyika, Ngoy Kitangala, mengatakan pasukan keamanan dikerahkan ke daerah itu dan keadaan di situ dilaporkan masih tegang hingga Selasa.

Warga Pygmy telah lama mengeluh dipinggirkan, dieksploitasi, dan dibenci oleh orang-orang Bantu yang tinggal di komunitas pertanian. Warga mengatakan mereka diperlakukan seperti warga negara kelas dua.

Perselisihan berujung maut ini bukanlah pertama kalinya terjadi antara kedua kelompok etnis itu. Sebelumnya perkelahian melibatkan kematian antara dua etnis itu tercetus sejak 2013. Lebih dari 200 orang dilaporkan tewas saat itu dan puluhan ribu orang melarikan diri dari pertempuran yang bersenjatakan panah dan parang tersebut.

DAILY MAIL | MIRROR | YON DEMA


Berita terkait

Mengaku Bawa Ikan Kering, Turis Amerika Ini Kedapatan Bawa Mumi Monyet dari Afrika

13 Februari 2024

Mengaku Bawa Ikan Kering, Turis Amerika Ini Kedapatan Bawa Mumi Monyet dari Afrika

Keberadaan bangkai monyet itu diketahui setelah seekor anjing Bea Cukai mengendus sesuatu yang tidak biasa di bagasi seorang pelancong dari Afrika.

Baca Selengkapnya

Jadwal dan Preview Semifinal Piala Afrika 2023: Nigeria vs Afrika Selatan, Pantai Gading vs Kongo

7 Februari 2024

Jadwal dan Preview Semifinal Piala Afrika 2023: Nigeria vs Afrika Selatan, Pantai Gading vs Kongo

Piala Afrika 2023 memasuki babak semifinal. Dua pertandingan antara Nigeria vs Afrika Selatan dan Pantai Gading vs Kongo akan tersaji.

Baca Selengkapnya

Kongo, Rwanda, dan Chad Bantah Keterlibatan dalam Rencana Israel Relokasi Warga Gaza

7 Januari 2024

Kongo, Rwanda, dan Chad Bantah Keterlibatan dalam Rencana Israel Relokasi Warga Gaza

Kongo, Rwanda, dan Chad membantah keterlibatan mereka dalam rencana merelokasi warga Palestina dari Gaza.

Baca Selengkapnya

Kritik COP28 oleh WRI Indonesia, Global Stocktake Jadi Isu Utama

15 Desember 2023

Kritik COP28 oleh WRI Indonesia, Global Stocktake Jadi Isu Utama

World Resources Institute atau WRI mengadakan media briefing merespons hasil COP28 untuk Indonesia dan dunia.

Baca Selengkapnya

Berdesakan Saat Pendaftaran Tentara di Republik Kongo, 31 Orang Tewas Terinjak-injak

23 November 2023

Berdesakan Saat Pendaftaran Tentara di Republik Kongo, 31 Orang Tewas Terinjak-injak

Sedikitnya 31 orang tewas dan 147 lainnya terluka terinjak-injak setalah berdesak-desakan saat perekrutan calon tentara di ibu kota Republik Kongo

Baca Selengkapnya

Negara Pemilik Hutan Hujan Besar Sepakat untuk Menyelamatkannya

30 Oktober 2023

Negara Pemilik Hutan Hujan Besar Sepakat untuk Menyelamatkannya

Negara asal hutan hujan besar sepakat untuk bekerja sama menyelamatkannya.

Baca Selengkapnya

ISIS Serang Pasangan Bulan Madu dan Pemandu Safari di Hutan Uganda

19 Oktober 2023

ISIS Serang Pasangan Bulan Madu dan Pemandu Safari di Hutan Uganda

Presiden Yoweri Museveni berjanji pasukan Uganda akan mengejar pembunuh pasangan bulan madu dan pemandu. ISIS mengklaim bertanggung jawab.

Baca Selengkapnya

Pemenang Nobel Perdamaian Mencalonkan Diri sebagai Presiden Kongo

3 Oktober 2023

Pemenang Nobel Perdamaian Mencalonkan Diri sebagai Presiden Kongo

Denis Mukwege, dokter kandungan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2018, mencalonkan diri sebagai presiden Kongo dalam pilpres Desember

Baca Selengkapnya

Lebih 40 Orang Tewas di Kongo Timur Akibat Kekerasan atas Protes Anti-PBB

1 September 2023

Lebih 40 Orang Tewas di Kongo Timur Akibat Kekerasan atas Protes Anti-PBB

Misi penjaga perdamaian PBB menghadapi protes sejak 2022 karena dianggap gagal melindungi warga sipil Kongo dari kekerasan milisi.

Baca Selengkapnya

Luhut Tawarkan Proposal Kerja Sama Trilateral ke Presiden Kongo, Apa Isinya?

13 Juli 2023

Luhut Tawarkan Proposal Kerja Sama Trilateral ke Presiden Kongo, Apa Isinya?

Menteri Luhut menawarkan proposal kerja sama trilateral berbentuk aliansi hutan tropis dan karbon kepada Republik Demokratik Kongo. Apa saja isinya?

Baca Selengkapnya