TEMPO.CO, New York - Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald J. Trump, dikabarkan akan memperluas jaringan bisnisnya ke dunia pertelevisian setelah pemilihan presiden 8 November mendatang.
Hal tersebut terlihat dari usaha Jared Kushner, menantu Trump yang juga penasihat kampanyenya. Kushner diketahui tengah mendekati pemimpin LionTree, bank investasi yang berpengalaman dalam industri media.
Baca:
Arab Saudi Tembak Mati Pangeran yang Didakwa Membunuh
Tewas Misterius, Peneliti UFO Inggris Kirim Pesan ke Ibunya
Wonder Woman Jadi Duta Pemberdayaan Perempuan, PBB Dikritik
Beberapa sumber menyebutkan Kushner secara informal telah melakukan pertemuan dengan pendiri dan pemimpin Lion Tree, Aryeh Bourkoff, untuk membentuk jaringan televisi berita Trump setelah pemilu presiden usai. Namun sumber tersebut mengungkapkan bahwa pembicaraan Kushner dengan Bourkoff, broker industri media yang andal, belum berjalan lebih jauh.
Rumor terkait dengan pembentukan kerajaan media Trump yang kemungkinan bernama Trump TV tersebut datang setelah serangkaian tuduhan terhadap media yang dianggap memusuhinya. Trump telah berulang kali mengeluhkan bahwa media selama ini kerap menyudutkannya dengan berita-berita kontroversial dan sebaliknya sering memuji saingannya dari Demokrat, Hillary Clinton.
Sebelumnya, Trump—yang tim kampanyenya dipimpin pengusaha media digital terkenal, Stephen Bannon—membantah bahwa ia ingin memulai bisnis jaringan media. "Saya tidak tertarik dalam perusahaan media. Rumor itu salah," katanya kepada Washington Post bulan lalu, menyusul laporan Vanity Fair bahwa ia dan penasihatnya akan membangun Trump TV.
Kushner, pemilik mingguan New York Observer yang menikah dengan putri Trump, Ivanka, belum memberikan pernyataan terkait dengan informasi tersebut. Lion Tree juga menolak berkomentar.
INDEPENDENT | REUTERS | YON DEMA