Seminar di Portland: Indonesia Contoh Sukses Deradikalisasi  

Reporter

Editor

Minggu, 16 Oktober 2016 23:00 WIB

Puluhan ribu warga Sukoharjo yang didominasi pelajar SLTA dan orgnisasi masa berkumpul di Alun-alun Satya Negara, Sukoharjo, 29 Juli 2016. Dengan dipimpin oleh Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya mereka mendeklarasikan anti radikalisme dan mengecam praktik bom bunuh diri di Mapolresta Solo jelang Lebaran lalu. Acara deklarasi tersebut juga dicatat oleh Museum Rekor Indonesia (Muri) dengan kategori peserta terbanyak yaitu 26.955 orang. Bram Selo Agung/Tempo

TEMPO.CO, San Fransisco - Indonesia bisa menjadi contoh keberhasilan melakukan upaya deradikalisasi bagi negara-negara lain. Upaya ini akan terus dilakukan, termasuk dengan memperkuat program deradikalisasi di tingkat akar rumput. Kesimpulan itu mengemuka dalam seminar “Deradicalizing Radicalization: Learning from Interfaith Peacebuilding in Indonesia and The United States” yang berlangsung di Portland State University, negara bagian Oregon, Amerika Serikat, Sabtu, 15 Oktober 2016.

Dalam seminar yang diselenggarakan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia San Francisco berkerjasama dengan Portland State University (PSU) ini, Roger Paget, Indonesianis dari Lewis and Clark College, Portland, Oregon, mengatakan negara-negara lain sudah sepantasnya mencontoh Indonesia. “Indonesia sukses meredam aksi-aksi teror yang saat ini banyak dipengaruhi ISIS” kata Paget.

Selain Paget, akademisi Amerika yang hadir adalah Amanda Byron, ahli resolusi konflik, studi perdamaian dan genosida, serta Harry Anastasiou, pakar hubungan internasional–keduanya dari Portland State University. Ada pun akademisi Indonesia yang berbicara adalah Tonny Pariela dari Universitas Pattimura di Ambon dan Muhammad Wildan dari UIN Sunan Kalijaga di Yogyakarta.

Pariela menyampaikan bagaimana konflik komunal masyarakat di Ambon pada 1999 hingga 2001 silam merupakan konflik berdarah yang terburuk di Maluku, serta bagaimana pemerintah dan masyarakat lokal dapat menyelesaikan melalui konsep deradikalisasi yang menggunakan kearifan lokal.

Sedangkan Wildan mengungkapkan berbagai aksi radikalisme di Indonesia yang dipengaruhi ISIS. Wildan menjelaskan bagaimana pola rekrutmen pemuda-pemuda di Indonesia agar bersimpati terhadap ISIS, dan bagaimana kelompok madani dan pemerintah Indonesia menggunakan berbagai pendekatan untuk meredamnya. “Saat ini, Indonesia sudah memasuki era Post-Islamism atau Islam yang menjunjung tinggi demokrasi,” kata dia.

Adapun Paget, Byron, dan Anastasiou masing-masing menampilkan berbagai perspektif mengenai konsep radikalisasi yang terjadi di Amerika. Mereka mengakui keberhasilan Indonesia dalam melakukan deradikalisasi ketika menanggulangi paham radikal dan ekstrem.

Seminar di perguruan tinggi negeri di Portland ini mengamini penting dan efektifnya pendekatan soft approach dalam meredam benih-benih radikalisme di generasi muda, baik di Indonesia, Amerika, maupun negara-negara lainnya. Hal inilah yang menyebabkan konsep deradikalisasi yang dipopulerkan oleh Indonesia menjadi semakin relevan dalam menciptakan keamanan dan perdamaian dunia.

Dalam kesempatan yang sama, Konsul Jenderal Indonesia untuk San Fransisco Ardi Hermawan menyampaikan bahwa seminar ini penting sebagai medium berbagi konsep deradikalisasi Indonesia kepada kaum intelektual di Amerika. “Forum ini menjadi penting karena Indonesia dan Amerika saling belajar bagaimana pemerintah masing-masing negara mengatasi aksi kekerasan sehingga perlu melibatkan sekolah, perguruan tinggi, maupun pemimpin agama di tingkat akar rumput,” ujar Ardi.

DP

Berita terkait

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

20 menit lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

3 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

3 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

4 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

8 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

9 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

17 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

18 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya