Dokter Kulit Hitam Dilarang Tolong Penumpang Delta Airlines  

Reporter

Minggu, 16 Oktober 2016 13:35 WIB

Ilustrasi maskapai Delta. southfultonchamber.com

TEMPO.CO, Detroit - Maskapai penerbangan Delta Airlines dihujani kritik dari para netizen setelah awaknya mendiskriminasi dokter berkulit hitam saat akan menolong penumpang yang sakit di dalam pesawat.

Berawal ketika Tamika Cross, dokter yang bertugas di Rumah Sakit Lyndon B. Johnson, Houston, Amerika Serikat, menuliskan pengalaman pahitnya didiskriminasi awak Delta Airlines dalam akun Facebook-nya pekan lalu. Cross mengungkapkan rasa frustrasinya saat terbang dengan Delta dari Detroit dan mengetahui ada penumpang yang sakit. Sebagai dokter, ia pun ingin menolongnya. Namun kru Delta menolak bantuannya dan malah meminta bukti bahwa dia seorang dokter.

Baca:
Disebut Jajah Masjid al-Asqa, Ini Tindakan Israel ke UNESCO
Goda Pramugari, Pria Ini Diusir Keluar dari Pesawat
Perusahaan Ini Jual Fashion Khusus Jasad Agar Tampil Keren

Meski tidak terbuka memberikan alasan, Cross tahu kru Delta tidak mempercayainya sebagai dokter karena alasan warna kulitnya atau ras, seperti dikutip dari Time, 14 Oktober 2016.

Saat kru Delta menanyakan kepada para penumpang siapa yang berprofesi sebagai dokter agar dapat membantu penumpang yang sakit, Cross menunjuk tangannya untuk sukarela memberikan pertolongan. Namun kru memberikan jawaban yang tak dibayangkan oleh Cross. "Oh tidak, Manis, turunkan tanganmu. Kami mencari dokter atau perawat yang sesungguhnya," kata Cross mengutip ucapan kru Delta kepadanya.

Begitu juga saat kru Delta kembali meminta bantuan penumpang yang bisa memberikan bantuan medis, tawaran Cross untuk membantu kembali dipertanyakan. Bahkan mereka meminta bukti tertulis bahwa dia seorang dokter.

Seorang penumpang kulit putih yang mengaku sebagai dokter kemudian menjadi pilihan kru Delta. Dokter berkulit putih itu pun tidak diminta menunjukkan bukti dirinya seorang dokter.

Status Cross di Facebook menarik perhatian ribuan netizen. Sampai-sampai para netizen membuat tagar #WhatADoctorlookslike. Lebih dari 38 ribu orang telah membagikan status Facebook Cross.

Pihak maskapai Delta memohon maaf atas perlakukan diskriminatif awaknya. Belakangan, kru yang melakukan diskriminasi terhadap Cross menawarkannya SkyMiles, tapi ia menolak. “Saya tidak mau diskriminasi yang telanjang ini diganti dengan SkyMiles.”

TIME | MARIA RITA

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

14 menit lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

4 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

5 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

5 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

6 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

6 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

10 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

11 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya