Raja Thailand Bhumibol Adulyadej bersama Ratu Sirikit menghadiri perayaan King's Coronation ke-60 di Bangkok, 9 Juni 2006. Selama berkuasa, Bhumibol menyaksikan 17 kali kudeta militer, termasuk dua kudeta dalam 10 tahun terakhir yaitu terhadap PM Thaksin Shinawatra (2006) dan PM Yingluck Shinawatra (2014. REUTERS
TEMPO.CO, Bangkok - Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan Ocha, pada Kamis malam, 13 Oktober 2016, mengumumkan bahwa masa berduka untuk mengenang meninggalnya Raja Bhumibol Adulyadej akan berlangsung selama satu tahun.
Dalam pidato yang disampaikan melalui siaran langsung televisi, Prayut menyampaikan bahwa bendera setengah tiang akan dinaikkan di seluruh Thailand selama tiga puluh hari penuh, terhitung sejak 14 Oktober 2016.
Selain itu, segala bentuk hiburan maupun bunyi-bunyian juga dilarang selama tiga puluh hari untuk menghormati Raja yang telah berkuasa selama 70 tahun tersebut.
Raja Bhumibol meninggal dunia pada usia yang 88 tahun di Rumah Sakit Siriraj pada pukul 15.52 waktu setempat. Raja yang juga dikenal sebagai Raja Rama IX ini dilaporkan mangkat di hadapan semua anggota keluarganya.
"Yang Mulia telah meninggal dunia dalam damai di Rumah Sakit Siriraj," kata perwakilan istana. Ia menambahkan bahwa Raja meninggal pada 15:52 waktu Bangkok.
Dalam kesempatan yang sama, Prayut juga mengumumkan bahwa pewaris tahta untuk menggantikan Raja Bhumibol telah disiapkan dan ditunjuk sejak 2002. Prayut menambahkan bahwa hal itu akan diumumkan oleh kabinet di hadapan Parlemen untuk waktu yang belum ditentukan.
Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand
6 hari lalu
Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand
Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.