Cina Bangun Reaktor Nuklir Mini di Laut Cina Selatan  

Reporter

Rabu, 12 Oktober 2016 16:22 WIB

Foto satelit bagian tengah landasan di pulau Subi Reef, Kepulauan Spratly, Laut Cina Selatan, 8 Januari 2016. Tiongkok membangun pangkalan militer di kepulaun yang measih menjadi sengketa tersebut. REUTERS/CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/Digital Globe

TEMPO.CO, Beijing - Cina sedang membangun pembangkit listrik bertenaga nuklir mini alias terkecil di dunia yang digunakan untuk memasok kebutuhan listrik di kepulauan di Laut Cina Selatan.

Reaktor nuklir dengan ukuran mini itu akan ditempatkan di dalam kontainer pengiriman berukuran sekitar 6,1 meter dan 2,6 meter, tapi mampu menghasilkan 10 megawatt energi, yang jika dikonversi menjadi listrik cukup untuk memasok 50 ribu rumah tangga.

Baca:
WikiLeaks: Hillary Sebut Saudi dan Qatar Biayai ISIS
Diplomat Membelot, Korea Utara Hukum Wakil Menteri Luar Negeri
Kelangkaan Wanita Paksa Pria Cina Berburu Istri di Rusia

Pembangkit itu juga diklaim mampu bertahan tanpa perlu mengisi ulang daya selama bertahun-tahun, bahkan hingga puluhan tahun.

Berdasarkan laporan South China Morning Post, para peneliti dari Chinese Academy of Sciences Institute of Nuclear Energy Safety Technology—sebuah lembaga penelitian nasional di Provinsi Hefei, Anhui—mengatakan mereka akan menjalankan usaha intensif mengembangkan “baterai nuklir portabel” dalam kurun waktu lima tahun. "Pendanaan kami berasal dari militer dan tujuan utama kami adalah teknologi pada akhirnya akan menguntungkan rakyat sipil," kata Profesor Huang Qunying, ilmuwan nuklir yang terlibat dalam penelitian.

Dalam mengembangkan pembangkit listrik bertenaga nuklir itu, para peneliti tersebut terinspirasi dari reaktor yang digunakan angkatan laut Uni Soviet dalam kapal selam nuklirnya pada 1970-an.

Setelah pembangkit nuklir, para peneliti juga berencana membangun 20 reaktor nuklir terapung untuk meningkatkan pasokan listrik dan air ke kepulauan di Laut Cina Selatan. Pembangkit terapung bertujuan memasok listrik ke kepulauan terpencil karena tidak dapat diberikan dari Cina.

Menurut peneliti lingkungan laut di Samudera University of China, di Qingdao, Provinsi Shandong, jika salah satu reaktor mendapat masalah, limbah radioaktif akan mempengaruhi tidak hanya negara-negara di dekatnya, tapi juga menyebar ke seluruh dunia melalui arus laut yang kuat di kawasan itu.

"Jika bencana nuklir terjadi di Laut Cina Selatan, itu tidak akan berdampak langsung pada orang-orang yang tinggal di daratan karena jaraknya jauh. Namun limbah radioaktif akan memasuki tubuh ikan dan makhluk laut lain dan kemungkinan berakhir di meja makan kita. Arus laut juga bisa membawa limbah ke pantai yang jauh, " ujarnya.

Beijing sudah membangun infrastruktur di kepulauan Laut Cina Selatan yang menjadi rebutan sejumlah negara, yakni Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Taiwan. Cina ingin memperkuat cengkeraman di daerah itu setelah pengadilan internasional menolak klaimnya pada hampir seluruh perairan tersebut.

SOUTH CHINA MORNING POST | CNBC | NDTV | YON DEMA

Berita terkait

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

4 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

23 jam lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

2 hari lalu

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

2 hari lalu

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

2 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

2 hari lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

3 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya