Diminta Mundur karena Komentar Cabul, Trump: Nol Peluang  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Minggu, 9 Oktober 2016 17:56 WIB

Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berjalan di panggung dengan istrinya Melania Trump, setelah mengikuti debat presiden dengan calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton di Universitas Hofstra di Hempstead, NY, Senin 26 September 2016. (AP Photo / Julio Cortez)

TEMPO.CO, Washington DC - Kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, menyatakan tidak akan mundur dari kontestasi pemilihan presiden, pascakasus rekaman yang memuat komentar seksualnya tersebar, pada Jumat kemarin. "Nol peluang saya akan berhenti," kata Trump seperti dilansir BBC, Sabtu, 8 Oktober 2016.

Trump mengaku, adanya kasus tersebut membuat sejumlah anggota parlemen Partai Republik menyerukan agar dia mundur sebagai calon. Namun dia memastikan akan tetap bertahan meski mendapat tekanan. "Saya tidak pernah mundur. Aku tidak pernah mundur dalam hidupku," ucapnya.

Baca Pula
Kado untuk Jessica, Perempuan Ini Bawa Rosario dan Buku Doa
Jessica Dituntut 20 Tahun Bui, Jaksa: Saksi Ahli Bias, Tak Valid


Rekaman video yang tersebar itu memuat waktu kejadian pada 2005. Ketika itu, Trump muncul sebagai bintang tamu dalam sebuah program acara dan melontarkan komentar cabul tentang perempuan. Setelah rekaman itu muncul, Trump segera merilis sebuah video permintaan maaf atas perkataannya.

Istri Trump, Melania Trump, menuturkan bahwa ucapan suaminya tidak pantas dan tidak dapat ia terima. Namun, dia berharap orang-orang bisa menerima permintaan maaf Trump. "Aku harap orang akan menerima permintaan maafnya seperti yang telah aku lakukan, dan fokus pada isu penting yang dihadapi bangsa dan dunia," ujar Melania.

Baca Juga
Kado untuk Jessica, Perempuan Ini Bawa Rosario dan Buku Doa
Pedagang Thamrin City Tuntut DPRD Jakarta Lengserkan Ahok


Kejadian tersebut juga membuat Senator Kelly Ayotte menambah daftar panjang anggora kongres dari Partai Republik yang menolak memilih Donald Trump. "Aku tidak bisa dan tidak akan mendukung calon presiden yang sesumbar tenang merendahkan dan menyerang perempuan," kata Kelly.

Selain dia, Senator Mike Crapo dari Idaho, Ben Sasse dari Nebraska, Mike Lee dari Utah, Dan Sullivn dari Alaska, dan John Thune dari South Dakota merupakan para politikus dari Partai Republik yang meminta Trump meninggalkan pencalonannya.

BBC | FRISKI RIANA

Baca juga:
Perang Artis: Ahok Gandeng Sophia, Agus Bawa Vena Melinda
Sering Pakai Narkoba, Benarkah Reza Artamevia Tak Kecanduan?

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

3 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

4 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

6 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

7 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

7 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

8 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

8 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

12 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

13 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya