Sejumlah anggota kepolisian mengidentifikasi reruntuhan pesawat, bagian dari sayap, yang ditemukan di Pulau La Reunion, di timur Madagaskar, 29 Juli 2015. Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak membenarkan bahwa puing pesawat yang ditemukan di Pulau Reunion adalah bagian pesawat MH370 yang selama ini hilang. REUTERS/Zinfos974/Prisca Bigot
TEMPO.CO, Sydney - Tim penyelidik Australia memastikan bagian sayap yang ditemukan di Mauritius adalah milik pesawat Malaysia Airlines MH370.
Menteri Perhubungan Australia, Darren Chester mengatakan serpihan yang ditemukan pada Mei lalu itu sesuai dengan sayap pesawat Boeing 777 yang hilang bersama 239 orang di dalamnya pada 8 Maret 2014.
"Namun, informasi ini tidak dapat digunakan untuk menentukan lokasi pasti dari pesawat," kata Chester, seperti yang dilansir CNN, Jumat, 7 Oktober 2016.
Selain dari Analisis Biro Keselamatan Transportasi Australia, pihak Malaysia melalui Menteri Transportasi, Datuk Seri Liow Tiong Lai, juga telah mengkonfirmasi penemuan tersebut.
"Beberapa bagian yang telah ditemukan dari potongan tersebut, sepotongnya diidentifikasi sebagai sirip tepi belakang dikombinasikan dengan spar belakang sayap kiri pesawat jenis Boeing 777," kata Tiong Lai dalam pernyataan.
Pesawat jenis Boeing 777 itu hilang dari radar saat dalam perjalanan ke Beijing dari Kuala Lumpur, membawa 239 penumpang dan awak, tujuh di antaranya warga negara Indonesia.
Operasi pencarian pesawat tersebut membuahkan beberapa penemuan.
Dua penemuan serpihan sebelumnya dikonfirmasi milik pesawat tersebut. Serpihan pertama ditemukan di Pulau Reunion pada Juli 2015 sedangkan pecahan kedua di Pulau Pemba di perairan Tanzania.