Mantan PM Portugal Dikabarkan Bakal Gantikan Ban Ki Moon

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 6 Oktober 2016 05:08 WIB

Ilustrasi bendera negara-negara anggota PBB di Markas Besar, di New York. Britannica.com

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Potugal António Guterres dikabarkan akan menjadi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa(PBB) yang baru. Keputusan ini diambil setelah Dewan Keamanan PBB sepakat menggeser posisi Ban Ki-moon pada awal tahun depan.

Dalam suatu pertemuan, sebanyak 15 duta besar dari dewan telah sepakat memilih Guterres. Saat ini ia menjabat sebagai Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi selama satu dekade. Para duta besar itu, mereka akan mengkonfirmasi pilihannya pada pemilihan suara Kamis nanti.

“Hari ini setelah jajak pendapat keenam, kami memiliki calon favorit yang jelas, ia adalah António Guterres,” ujar Duta Besar Rusia PBB, Vitaly Churkin. “Kami telah memutuskan untuk memilih secara formal besok pagi (Kamis).”

Pada masa Ban Ki-moon mengakhiri masa kepemimpinannya, ternyata muncul kejutan. Padahal, banyak pengamat memperkirakan proses seleksi masih akan terus berlanjut hingga akhir Oktober Pasalnya, sebagian negara besar diperkirakan akan berjuang untuk mempromosikan kandidat pilihan mereka.

Beberapa negara bahkan berpikir Rusia, yang saat ini memegang peranan penting dalam Dewan Keamanan, akan menghalangi langkah Guterres. Duta Besar Moskow bahkan mengatakan Rusia ingin negara Eropa Timur yang akan memegang jabatan tertinggi PBB.

Margin kemenangan Guterres sangat menentukan. Guterres berhasil meraup suara sebanyak 13 orang , dua abstain, sementara itu tidak satu suara pun yang tidak berpihak pada dirinya.

Sementara, posisi kedua ditempati oleh diplomat Slovakia Miroslav Lajcak yang mengantogi suara sebanyak tujuh orang dalam mendukung dan enam orang menentang dirinya, dua dari mereka veto dari anggota tetap dewan.

"Kami memiliki jajak pendapat di mana, untuk pertama kalinya, para anggota tetap yang mengisi suara dari warna yang berbeda. Anggota tetap memiliki suara merah dan anggota tidak tetap memiliki suara putih," kata duta besar Inggris untuk PBB Matthew Rycroft.

Dewan Keamanan pada hari Kamis ini akan memutuskan apakah akan memiliki suara formal atau tidak jika dua abstain mengubah pikiran mereka, untuk meluluskan pencalonan resolusi Guterres secara aklamasi. Nominator akan pergi ke sidang umum PBB yang akan baik memilih atau, lebih mungkin, mengkonfirmasi pencalonan secara aklamasi.



THE GUARDIAN | LARISSA

PBB

Berita terkait

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

1 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

1 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

2 hari lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

3 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

4 hari lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

4 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

5 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

5 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

6 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

7 hari lalu

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.

Baca Selengkapnya