Foto yang diambil dari potongan video yang dirilis oleh aktivis anti-pemerintah Suriah Aleppo Media Center (AMC), menunjukkan seorang bocah duduk di dalam mobil ambulance usai diselamatkan dari rerentuhan gedung di Aleppo, Suriah, 17, 2016. Bocah berumur lima tahun tersebut, Omran Daqneesh berhasil selamat dari runtuhan gedung yang hancur akibat serangan udara dari pesawat jet. REUTERS
TEMPO.CO, Damaskus - Foto anak-anak Suriah yang penuh luka karena konflik bersenjata kembali mengagetkan dunia. Setelah foto Omran Daqneesh, 5 tahun, kini foto seorang bocah tampak luka parah di kepala dan darah memenuhi wajahnya duduk di dalam sebuah mobil.
Di foto yang dirilis Sabtu, 1 Oktober 2016, bocah itu merupakan korban serangan yang diarahkan ke pemberontak di Kafr Batna di pinggiran Damaskus, ibu kota Suriah, pada Jumat, 30 September 2016. Bocah yang tidak disebut identitasnya itu duduk di dalam mobil dengan baju hangatnya penuh darah dan tanpa alas kaki.
Foto lain yang menyayat hati menggambarkan seorang pria yang menggotong anaknya yang sudah tak bernyawa di pundaknya seraya menjerit histeris.
Pembawa acara BBC1, Kate Silverton, menangis tersedu saat membacakan berita siang tentang penyelamatan seorang bayi perempuan yang yatim-piatu dari reruntuhan bangunan. Saat itu para pekerja kemanusiaan berusaha menyelamatkan para korban perang di Kota Idlib.
Pasukan pemerintah Suriah melancarkan serangan ke arah pemberontak yang menewaskan sedikitnya 17 orang. Delapan di antaranya anak-anak.
Pesawat-pesawat jet Rusia, sekutu pemerintah Suriah, dilaporkan melancarkan serangan ke basis kekuatan pemberontak, mengutip laman Mirror. Serangan yang sama dilakukan pasukan pemerintah Suriah saat menguasai Aleppo, kota tua di Suriah.
Dua hari sebelumnya, para paramedis mengatakan bom tabung menghantam kawasan rumah sakit terbesar di Damaskus.
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marc Ayrault mengeluarkan pernyataan yang mengecam serangan yang dilakukan pesawat jet M10. Ia mengatakan serangan udara itu sengaja menarget bangunan dan pekerja medis. "Serangan ini merupakan kejahatan perang. Para pelaku akan dituntut pertanggungjawabannya," ucap Ayrault.