Ribuan Orang Teken Petisi Hapus Aturan Wanita Saudi Dikawal

Reporter

Rabu, 28 September 2016 16:52 WIB

Dua perempuan Saudi berjalan dengan memegang bendera Saudi Arabia saat berlangsungnya hari Nasional di Riyadh, Saudi Arabia. REUTERS

TEMPO.CO, Riyadh-Ribuan warga Arab Saudi telah menandatangai petisi online yang mendesak pemerintah menghapus sistem pengawalan bagi wanita Saudi ke mana saja pergi. Sistem ini juga mewajibkan wanita Saudi meminta izin kepada suami atau saudara laki-lakinya untuk melakukan berbagai tugas mendasarnya.

"Perempuan harus diperlakukan sebagai warga negara seutuhnya. Ini bukan saja isu perempuan, ini juga untuk menekan laki-laki normal, ini tidak hanya untuk perempuan," kata Aziza Al-Yousef, aktivis yang menentang sistem pengawalan dalam satu dekade ini seperti dikutip dari Guardian, 27 September 2016.

Beberapa tahun terakhir, gerakan protes menuntut sistem pengawalan diakhiri terus bertumbuh. Yousef dan aktivis terkenal lainnya memulainya sejak lima tahun lalu dengan menggelar pelatihan dan melakukan pendidikan mengenai sistem pengawalan dari sisi agama.

Perlawanan terhadap sistem pengawalan mencapai puncaknya pada musim semi setelah kelompok pemantau HAM, Human Rights Watch (HRW) merilis laporan tentang sistem pengawalan itu.

Para pendukung penghapusan sistem pengawalan di Arab Saudi kemudian menyebarkan gerakan penyadaran akan isu ini dengan membuat tagar #IAmMyOwnGuardian.

Peneliti di bidang kesehatan perempuan, Hala Aldosari, kemudian menuliskan petisi itu dan berkarya berdasarkan laporan HRW. Menurut Aldosari, kampanye dengan membuat tagar itu meraih dukungan banyak perempuan dari berbagai usia dan latar belakang.

Dalam kurun waktu dua hari setelah petisi online disebar, sekitar 2.500 perempuan mengirim telegram ke kantor Raja Saudi untuk mendesaknya mengakhiri sistem pengawalan. Adapun petisi sudah diteken 14.682 setelah diunggah di Twitter.

Pemerintah Arab Saudi sebetulnya sudah dua kali menyetujui penghapusan sistem pengawalan, yakni tahun 2009 dan 2013. Persetujuan ini setelah Dewan Nasional HAM Bersatu mengkajinya.

Yang terjadi adalah sejumlah reformasi misalnya sistem yang memudahkan wanita bekerja, penunjukkan wanita sebagai dewan penasehata Raja, dan mengizinkan perempuan untuk memberikan suara dan maju dalam pemilihan kepala pemerintahan kota. Sayangnya, reformasi ini memberikan pembatasan terhadap hak asasi wanita, termasuk sistem pengawalan tidak kunjung dihapus.

Padahal menurut Hamid M Khan sebagai Deputi Direktur Rule of Law Collaborative di Universitas of South Caroline, banyak anggota keluarga kerajaan Saudi terbuka untuk gagasan penghapusan sistem wanita Saudi dikawal. Kendalanya datang dari para ulamah senior Saudi yang menolak mengubahnya.

Sementara menurut Yousef, sejumlah ulamah Saudi justru ikut meneken petisi online yang menuntut penghapusan sistem pengawalan bagi wanita Saudi. Hal ini mengindikasikan sistem pengawalan tidak berakar dari hukum Islam. "Mereka semuanya menyatakan hal ini bukan agama, ini semua peraturan pemerintah dan hal itu seharusnya diubah," kata Yousef.

Hukum Arab Saudi mewajibkan perempuan untuk meminta izin kepada keluarganya yang pria jika ingin berjalan-jalan, menikah, atau keluar tahanan. Dan sistem itu dibutuhkan untuk memberikan jaminan pekerjaan atau akses di bidang pelayanan kesehatan.

Pengawal itu adalah ayah dari si wanita dan suami jika wanita itu sudah menikah. Untuk janda, dapat meminta izin ke anak laki-lakinya.
GUARDIAN | MARIA RITA
Baca:
Tablet Samsung Terbakar Dalam Kabin Delta Airlines
Alasan Ahok Tak Menunda Pembongkaran Bukit Duri



Berita terkait

Mendag Tekankan Pentingnya Pelaku Usaha RI-Arab Saudi Bertemu

30 Mei 2023

Mendag Tekankan Pentingnya Pelaku Usaha RI-Arab Saudi Bertemu

Kerja sama antara Indonesia dan Arab Saudi memiliki potensi besar karena selama ini masih dalam skala kecil.

Baca Selengkapnya

Pimpin Ekspor 19 Ton Beras ke Arab Saudi, Anies Baswedan: Ini Bersejarah

20 Mei 2022

Pimpin Ekspor 19 Ton Beras ke Arab Saudi, Anies Baswedan: Ini Bersejarah

Anies Baswedan memimpin pelepasan ekspor 1 kontainer produk beras FS Yasamin ke Riyadh, Arab Saudi, Jumat, 20 Mei 2022.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Pamerkan Tokopedia dan Traveloka ke Arab Saudi

5 Juli 2019

Pemerintah Pamerkan Tokopedia dan Traveloka ke Arab Saudi

Indonesia mengenalkan Tokopedia dan Traveloka ke pemerintah Arab Saudi sebagai bagian dari kerja sama ekonomi digital antara dua negara.

Baca Selengkapnya

Konjen RI Jadi Tamu Kehormatan Buka Puasa Koran Tertua Arab News

14 Mei 2019

Konjen RI Jadi Tamu Kehormatan Buka Puasa Koran Tertua Arab News

Konsul Jenderal RI di Jeddah menjadi tamu kehormatan acara buka puasa yang diselenggarakan media tertua di Arab Saudi, Arab News.

Baca Selengkapnya

Produk Laris, RI Tamu Kehormatan Pameran Franchise Arab Saudi

18 Maret 2019

Produk Laris, RI Tamu Kehormatan Pameran Franchise Arab Saudi

Indonesia ditunjuk sebagai tamu kehormatan dalam acara World Franchise Exhibition 2019, yang akan diselenggarakan di Kota Al Khobar, Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Menggugat Arab Saudi Atas Eksekusi Mati Zaini Misrin

20 Maret 2018

Menggugat Arab Saudi Atas Eksekusi Mati Zaini Misrin

Syaiful Toriq masih ingin jasad sang ayah Muhammad Zaini Misri dipulangkan ke Tanah Air. Zaini Misrin dihukum pancung di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Bantu WNI, Indonesia Kirim Tim Penanganan Amnesti ke Arab Saudi  

27 April 2017

Bantu WNI, Indonesia Kirim Tim Penanganan Amnesti ke Arab Saudi  

Tim khusus untuk membantu WNI yang overstay terdiri atas unsur Kementerian Luar Negeri, Imigrasi, dan BNP2TKI.

Baca Selengkapnya

4.000 WNI Overstay di Arab Jalani Program Pengampunan  

25 April 2017

4.000 WNI Overstay di Arab Jalani Program Pengampunan  

Kementerian Luar Negeri membantu sekitar 4.300 WNI overstay di Arab Saudi untuk mengikuti program amnesti.

Baca Selengkapnya

Kalla: Arab Tingkatkan Kerja Sama Pendidikan, LIPIA Diperbanyak  

13 April 2017

Kalla: Arab Tingkatkan Kerja Sama Pendidikan, LIPIA Diperbanyak  

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan kerja sama di bidang pendidikan antara Indonesia dan Arab Saudi akan ditingkatkan, di antaranya dengan memperbanyak LIPIA.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Investasi di Malang pada Dua Sektor Ini

12 April 2017

Arab Saudi Investasi di Malang pada Dua Sektor Ini

Investasi itu meliputi bidang pendidikan dan peningkatan kualitas umat.

Baca Selengkapnya