Bercinta Tingkatkan Keimanan Bagi Pria, Ini Buktinya
Editor
Maria Rita Hasugian
Rabu, 28 September 2016 06:24 WIB
TEMPO.CO, Washington- Hasil penelitian terbaru menemukan bahwa berhubungan seks akan meningkatkan spiritualitas dan bahkan kepercayaan kepada Tuhan.
Menurut penelitian oleh ahli dari Duke University, North Carolina, Amerika Serikat (AS), seksualitas melepaskan Hormon Cinta Oksitosin yang tidak hanya meningkatkan ikatan sosial, altruisme tetapi juga keilahian, terutama pada pria.
Para peneliti di Duke University, North Carolina, Amerika Serikat juga mengatakan bahwa seks bisa menginspirasi keyakinan atau meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan dan agama.
Studi ini dipublikasikan akhir pekan lalu setelah melakukan penelitian terhadap hormon oksitosin yang sering dihasilkan saat berhubungan seks, melahirkan, dan menyusui.
Baca juga:
Anies Bisa Kalahkan Ahok? Ini 5 Hal Mengejutkan di Pilkada DKI
Pilkada DKI: Awas, Tiga Jebakan Ini Bisa Kini Ahok Kalah
Namun dalam penelitian ini, pria melaporkan rasa yang lebih besar dari spiritualitas tak lama setelah mendapat oksitosin dan perasaan mereka terus bertahan hingga seminggu kemudian.
Pemimpin penelitian tersebut, Dr Patty Van Cappellen, seorang psikolog sosial di Universitas Amerika, mengatakan spiritualitas dan meditasi telah dikaitkan dengan kesehatan dan dan kemungkinan religiusitas seseorang.
Selanjutnya: memahami faktor...
<!--more-->
"Kami tertarik untuk memahami faktor-faktor biologis yang dapat meningkatkan pengalaman-pengalaman spiritual ... Oksitosin tampaknya menjadi bagian dari cara tubuh kita mendukung keyakinan spiritual," kata Capellen, seperti yang dilansir Indepedent pada 26 September 2016.
Dalam penelitian tersebut, para pakar menguji reaksi kimia dari beberapa orang yang diberi hormon tersebut kemudian membandingkannya dengan lainnya yang hanya diberikan plasebo. Orang-orang yang mendapat dosis 'hormon cinta' lebih mungkin untuk mengatakan bahwa spiritualitas adalah bagian penting dari kehidupan mereka.
Mereka yang sebelumnya mengatakan bahwa iman tidak menjadi bagian dari kehidupan mereka, mengungkapkan rasa kepedulian terhadap orang lain dan makhluk hidup lainnya.
Baca juga:
Sindir Mario Hotman Paris: Tukang Becak pun Sayang Anaknya
Rina Nose dan Fachrul Ketemu Lagi, Masih, Sayang: Mau Balikan?
Oksitosin, tampaknya, memicu emosi yang lebih positif, seperti kekaguman, rasa syukur, harapan, inspirasi, cinta, dan ketenangan. Tapi itu tidak mempengaruhi semua orang secara sama. Mereka dengan gen tertentu, yang disebut CD38 memiliki respon yang jauh lebih kuat.
Menurut studi, yang diterbitkan dalam Kognitif Sosial dan Afektif Neuroscience, wanita memproduksi lebih oksitosin kemudian laki-laki, tapi Duke University belum mempelajari dampaknya pada keimanan perempuan. Dr Van Cappellen menambahkan bahwa penelitian lain perlu dilakukan pada kaum Hawa.
DAILY MAIL|INDEPENDENT|YON DEMA
Baca juga:
Anies Bisa Kalahkan Ahok? Ini 5 Hal Mengejutkan di Pilkada DKI
Pilkada DKI: Awas, Tiga Jebakan Ini Bisa Kini Ahok Kalah