Ada Unsur Seksi, Pemerintah Tarik Video Promosi Belut Ini
Editor
Grace gandhi
Rabu, 28 September 2016 06:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Shibushi di Jepang akhirnya menarik video yang mempromosikan budi daya belut setelah muncul tuduhan merendahkan kaum perempuan.
"Kami menyadari bahwa beberapa orang tersinggung," kata seorang pejabat Shibusi. "Kami hanya ingin membuat video yang menjelaskan bahwa kota kami terkenal karena budi daya belut."
Baca juga:
Polisi Sebut Reza dan Elma Tahu Pesta Seks Gatot Brajamusti
Sindir Mario Teguh, Deddy: Aku Tetap Sayang Andai Si Anak Bukan…
Video berdurasi lebih dari dua menit diawali dengan tampilnya seorang gadis remaja mengenakan baju renang hitam. Diiringi dentingan piano, gadis itu berenang seperti sosok dalam film Man from Atlantis.
Di tepi kolam renang, dia meminta diberi makan. Dalam adegan lain, dia duduk di tepi kolam renang dan bermain dengan hula hoop.
Setahun kemudian, ada gambar gadis itu menyelam ke dalam kolam di luar ruangan. Hup, lalu berubah menjadi belut sambil mengucapkan "sayonara" atau selamat tinggal.
Seorang narator laki-laki bersumpah untuk melakukan semua yang terbaik demi merawat gadis itu. "Saya memberi makanan lezat sampai dia kenyang dan memungkinkannya beristirahat dengan baik," katanya, seperti yang dilansir Guardian, Selasa, 27 September 2016.
Bagian penutup dari video yang telah disebarkan secara online ini menampilkan daging belut yang sedang dipanggang. "Kami menaruh perhatian besar pada budi daya belut," kata narator menutup video tersebut.
Baca juga:
Polisi Sebut Reza dan Elma Tahu Pesta Seks Gatot Brajamusti
Mario Mengaku Rugi Rp 7 M, Deddy Corbuzier: Hebat Banget
Sempat beredar untuk beberapa waktu, video tersebut kemudian ditarik akibat tanggapan negatif yang didapat dari netizen. Pengguna media sosial menggambarkannya sebagai sesuatu yang menyesatkan.
"Saya jadi berpikir tentang seorang gadis yang diculik dan dikurung. Itu adalah delusi cabul," kata salah satu pengguna Twitter. Pengguna lain meminta pemerintah setempat untuk menghapus video yang dianggap ada unsur seksisme.
Selanjutnya: pemerintah...
<!--more-->
Pemerintah Shibushi lantas menarik iklan video tersebut. Mereka menjelaskan bahwa tidak ada unsur pelecehan. Mereka komitmen melestarikan pertanian belut yang berkelanjutan di tengah ancaman penangkapan berlebihan.
Belakangan ini, beberapa daerah di Jepang mendapat kritikan terkait ajang promosi yang dianggap terdapat unsur seksisme atau diskriminasi yang dilakukan berdasarkan gender atau jenis kelamin seseorang.
Baca juga:
Polisi Sebut Reza dan Elma Tahu Pesta Seks Gatot Brajamusti
Sindir Mario Teguh, Deddy: Aku Tetap Sayang Andai Si Anak Bukan…
Kota Shima, yang menjadi tuan rumah KTT G7 tahun 2016, dikritik setelah menggunakan maskot karakter perempuan yang dikatakan banyak orang terkait dengan seksis. Karakter animasi itu diberi nama Meg.
Sosok itu untuk menggambarkan masyarakat lokal yang berprofesi sebagai penyelam. Memang, perempuan lokal menyelam untuk mencari kerang, rumput laut dan makanan laut lainnya tanpa menggunakan tabung pernapasan.
Beberapa penyelam lokal mengatakan bahwa Meg, yang digambarkan sebagai seorang gadis berusia 17 tahun berdada besar, telah merendahkan profesi mereka.
Kasus lain seksisme muncul dalam sebuah iklan online untuk perangkat terjemahan. Ada seorang pria Inggris yang dilengkapi dengan produk tersebut mencoba untuk membujuk wanita Jepang secara acak untuk dicium.
Awal pekan ini, gugatan diluncurkan terhadap wali kota sebuah kota di barat terkait pamflet tentang cara membesarkan anak.
Pamflet yang berisis 12 tips tentang membesarkan anak-anak dianggap seksi karena terdapat seruan yang mendorong anak laki-laki untuk menjawab dengan riang, sedangkan anak perempuan didorong untuk menjawab dengan sopan.
GUARDIAN | YON DEMA
Baca juga:
Pilkada DKI: Awas, Tiga Jebakan Ini Bisa Kini Ahok Kalah
Anies Bisa Kalahkan Ahok? Ini 5 Hal Mengejutkan di Pilkada DKI