Saat Debat Capres AS Memanas, Clinton Tuding Trump Rasis  

Reporter

Selasa, 27 September 2016 15:04 WIB

Hillary Clinton VS Donald Trump REUTERS/Charles Mostoller/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Hempstead - Hillary Clinton, kandidat Presiden Amerika Serikat dari partai Demokrat menuding pesaingnya Donald Trump sebagai sosok yang rasis, seksis, dan pengemplang pajak. Tudingan itu disampaikan Clinton saat debat calon Presiden Amerika Serikat memanas pada Senin, 26 September 2016.

Trump, kandidat presiden dari Partai Republik, mengejek Clinton sebagai pejabat yang menunjukkan pengalaman yang buruk dengan karya yang minim. Trump bahkan menyebut penyangkalan Clinton dalam persetujuan perdagangan dengan negara-negara Asia sebagai bentuk bermuka dua.

Debat semakin memanas ketika kedua kandidat saling serang dengan kontroversi pernyataan Trump selama ini mengenai Presiden Barack Obama tidak lahir di Amerika. Hingga akhirnya, Presiden Obama merilis akte kelahirannya pada 2011 yang menyebutkan Presiden Obama lahir di Hawaii.

Setelah akte kelahiran ditunjukkan, barulah bulan ini Trump mempercayai bahwa Obama kelahiran Amerika. Atas dasar pernyataan kontroversi ini, Clinton menuding Trump sebagai sosok rasis.

"Dia telah mengawali aktivitas politiknya berdasarkan pada kebohongan rasis terhadap presiden kulit hitam pertama kita bahwa dia bukan warga Amerika. Tidak ada bukti untuk itu, tapi dia bersikeras. Dia bersikeras dari tahun ke tahun," kata Clinton mengutip Channel News Asia, 27 September 2016.

Para pemilih keturunan Afrika-Amerika mendukung sepenuhnya Clinton. Namun, Trump beberapa pekan terakhir mengatakan dia percaya agenda kebijakannya akan memberi manfaat kepada warga Afrika-Amerika. Trump sesumber mengatakan kebijakan Obama maupun Clinton telah gagal membantu warga kulit hitam Amerika. "Saat Anda berusaha bertindak lebih suci dibanding dia, ini tidak akan bekerja," kata Trump.

Di akhir debat, Clinton yang berpakaian warna merah dan Trump mengenakan jas warna hitam dan dasi warna biru, Trump mengatakan Clinton tidak memiliki stamina. untuk dapat menjadi presiden. "Dia kelihatan tidak memilikinya, dia tidak memiliki stamina," kata Trump.

CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA

Berita terkait

Wawancara dengan Tucker Carlson, Putin: Rusia Tidak Bisa Dikalahkan di Ukraina

9 Februari 2024

Wawancara dengan Tucker Carlson, Putin: Rusia Tidak Bisa Dikalahkan di Ukraina

Putin menegaskan penyelesaian perang secara damai hanya akan mungkin terjadi jika Washington berhenti memasok senjata ke Ukraina.

Baca Selengkapnya

COP28 Bahas Perubahan Iklim Picu Banyak Penyakit, Ada Hillary Clinton dan Bill Gates

3 Desember 2023

COP28 Bahas Perubahan Iklim Picu Banyak Penyakit, Ada Hillary Clinton dan Bill Gates

KTT iklim COP28 pada hari Minggu, 3 Desember 2023 ini akan mengalihkan perhatiannya pada realitas perubahan iklim yang memicu lebih banyak penyakit.

Baca Selengkapnya

Tuntut Hillary Clinton Tanpa Bukti, Trump dan Pengacaranya Didenda Rp14 M

20 Januari 2023

Tuntut Hillary Clinton Tanpa Bukti, Trump dan Pengacaranya Didenda Rp14 M

Donald Trump dan pengacaranya dihukum denda Rp14 miliar karena tanpa bukti menuntut Hillary Clinton

Baca Selengkapnya

Hillary Clinton Dapat Pekerjaan Baru Jadi Profesor di Universitas Kolombia

6 Januari 2023

Hillary Clinton Dapat Pekerjaan Baru Jadi Profesor di Universitas Kolombia

Hillary Clinton mendapat pekerjaan baru. Dia direkrut menjadi seorang professor di Universitas Kolombia di New York

Baca Selengkapnya

Alasan Hillary Clinton Memilih Pakai Setelan Celana dan Tinggalkan Rok

6 September 2022

Alasan Hillary Clinton Memilih Pakai Setelan Celana dan Tinggalkan Rok

Hillary Clinton mulai mengganti cara berpakaiannya setelah mengunjungi Brazil pada 1995. Ada insiden tidak menyenangkan dengan fotografer.

Baca Selengkapnya

Hillary Clinton Unggah Foto Berjoget, Dukung PM Finlandia Sanna Marin

29 Agustus 2022

Hillary Clinton Unggah Foto Berjoget, Dukung PM Finlandia Sanna Marin

Hillary Clinton memberikan dukungan kepada PM Finlandia Sanna Marin yang terlibat skandal video sedang dugem.

Baca Selengkapnya

Sanksi Rusia untuk 13 Pejabat AS Ditanggapi dengan Bercanda oleh Gedung Putih

16 Maret 2022

Sanksi Rusia untuk 13 Pejabat AS Ditanggapi dengan Bercanda oleh Gedung Putih

Mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menanggapi sanksi Rusia dengan cemoohan, "terima kasih atas penghargaan seumur hidup ini".

Baca Selengkapnya

Donald Trump Beri Sinyal Kemungkinan Maju di Pilpres AS 2024

27 Juni 2021

Donald Trump Beri Sinyal Kemungkinan Maju di Pilpres AS 2024

Di hadapan ribuan pendukungnya, Donald Trump memberi sinyal kemungkinan maju kembali di pemilihan presiden AS 2024.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya