TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Hungaria tengah mencari tersangka yang meledakkan sebuah bom di ibu kota Hungaria, Budapest, pada Sabtu malam dan melukai dua petugas kepolisian. Tersangka itu diidentifikasi sebagai laki-laki berusia 20-25 tahun dan memiliki tinggi 170 sentimeter.
Kepala Kepolisian Hungaria Karoly Papp mengatakan polisi memang ditargetkan dalam serangan itu. Diketahui polisi wanita berusia 23 tahun menderita luka kritis dan rekan laki-lakinya, 26 tahun, sekarang dalam kondisi stabil di rumah sakit.
Papp menggambarkan insiden tersebut sebagai upaya pembunuhan. Ia menambahkan, tidak ada tanda bahwa serangan itu dilakukan oleh organisasi militan asing. Namun Papp tidak mengesampingkan kemungkinan itu. “Seseorang mencoba untuk mengeksekusi petugas saya,” kata Papp dalam konferensi pers.
Papp mengatakan serangan itu jelas ditujukan kepada polisi, yang dikenal untuk sering berpatroli di wilayah tersebut, di salah satu jalan tersibuk di pusat Budapest, pada Sabtu malam. Sampai saat ini belum jelas mengapa polisi menjadi target.
Meski Papp tak memberi keterangan mengenai kewarganegaraan tersangka. Pihaknya akan memberikan hadiah sebesar US$ 40 ribu (Rp 532 juta), bagi mereka yang bisa memberikan informasi tentang tersangka yang dicari.
Sebelumnya laporan awal menunjukkan kejadian itu akibat ledakan gas. Penduduk setempat diminta untuk menghubungi polisi jika memiliki informasi atau rekaman insiden tersebut.
Kisah Ahmad Fauzan Raih Beasiswa ke Hungaria Usai 23 Kali Gagal
10 Desember 2023
Kisah Ahmad Fauzan Raih Beasiswa ke Hungaria Usai 23 Kali Gagal
Ahmad Fauzan merupakan mahasiswa tahun keempat program studi Sastra Jerman UI. Ia alumni IISMA angkatan 2 yang akhirnya bisa belajar di luar negeri setelah 23 kali gagal dapat beasiswa kuliah ke luar negeri
Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia
15 November 2023
Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia
Hungaria belakangan tengah meningkatkan investasinya di Indonesia, terutama dalam hal solusi teknologi digital, yaitu melalui proyek tol nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF).