Ledakan di AS, Tersangka Pernah ke Afganistan dan Pakistan

Reporter

Rabu, 21 September 2016 15:06 WIB

Ahmad Khan Rahami, berhasil dilumpuhkan setelah terjadi tembak menembang dengan polisi di Linden, New Jersey, 19 September 2016. Kepolisian New Jersey, akan memeriksa Rahami terkait ledakan bom pipa di Seaside Park. (Nicolaus Czarnecki/Boston Herald via AP)

TEMPO.CO, New York - Aparat kepolisian Amerika Serikat telah melumpuhkan dan menahan tersangka pengeboman yang mengguncang New Jersey dan New York selama akhir pekan. Ahmad Khan Rahami, tersangka itu, dilumpuhkan dalam baku tembak di Linden, New Jersey, pada Senin sore, 19 September 2016.

Rahami ditangkap hanya beberapa jam setelah aparat menyebar fotonya. Ia diduga kuat terlibat peledakan di New York pada Sabtu malam, 17 September, yang melukai 29 orang dan peledakan di dekat acara amal di Seaside Park, New Jersey.

Rahami, 28 tahun, lahir di Afganistan. Pada usia 7 tahun, dia bersama keluarganya mencari suaka di Amerika Serikat. Keluarga Rahami tinggal di Amerika sejak 1995 dan Rahami baru menerima kewarganegaraan Amerika Serikat pada 2011.

Teman masa kecilnya menggambarkan bahwa Rahami adalah seorang pribadi yang tertutup dan dikenal ramah serta bersikap baik. Semasa SMA, sekitar 2007, dia juga dikenal teman-temannya sebagai seorang yang keren dan sering melontarkan candaan-candaan yang mengundang tawa teman-temannya.

Dia pernah berkuliah di Middlesex County College, New Jersey, pada 2010 hingga 2012 dan mengambil jurusan peradilan pidana, tapi tidak lulus. Dia bekerja di restoran ayam goreng, First American Fried Chicken, Elizabeth, New Jersey, milik ayahnya yang dibangun pada 2002.

Rahami beberapa kali mengunjungi tanah kelahirannya. Pada 2007 dan 2011, dia mengunjungi tanah kelahirannya dan menghabiskan beberapa minggu di Kandahar, Afganistan, Quetta, dan Pakistan. Dia juga mengunjungi Afganistan dan Pakistan pada 2013 dan 2014.

Sempat diperiksa sekembalinya ke Amerika, Rahami kemudian dinyatakan bersih dari potensi radikalisasi. Namun bukan berarti Rahami tidak pernah berurusan dengan penegak hukum. Pada Agustus 2014, ia didakwa sehubungan dengan penyerangan dan kepemilikan tidak sah senjata api, dan dibebaskan setelah membayar jaminan.

Restoran keluarganya juga pernah berurusan dengan hukum setelah mengadukan polisi lokal yang dianggap mendiskriminasi mereka dan kerap mengutip pungutan liar karena agama mereka.

Rahami menikahi seorang gadis Pakistan dan memiliki seorang anak. Istrinya, yang belum mendapat persetujuan untuk menjadi warga negara Amerika, dilaporkan telah kembali ke negaranya beberapa hari sebelum serangan terjadi.

Polisi masih belum menemukan adanya hubungan Rahami dengan jaringan teroris luar negeri serta motif dia melakukan serangan itu.

NBC NEWS | CNN | USA TODAY | YON DEMA

Baca:
Inilah Lokasi Penangkapan Pelaku Bom New York
PBB Tunda Semua Bantuan Usai Serangan di Aleppo, Suriah






Advertising
Advertising





Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

22 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya