TEMPO.CO, Kinshasa - Sebanyak 44 orang dilaporkan tewas di Kongo dalam kurun dua hari terakhir akibat bentrokan yang terjadi antara petugas keamanan dan warga yang menolak penundaan pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) presiden.
Ribuan orang turun ke jalan ibu kota Kongo, Kinshasa, Senin lalu, untuk menentang penundaan pelaksanaan pemilu. Presiden Joseph Kabila, inkumben saat ini, disebut mengerahkan beragam cara agar tetap berkuasa hingga mandat tugasnya berakhir pada Desember mendatang.
Komisi pemilihan Kongo menyebutkan alasan penundaan pemilu adalah pemilih yang terdaftar belum siap. Selama dua hari terakhir suara tembakan senjata terdengar kencang di jalanan Kinshasa. Human Rights Watch mengaku menerima sejumlah laporan kesaksian yang kredibel bahwa petugas keamanan membunuh setidaknya 37 warga sipil.
"Kebanyakan mereka tewas terkena tembakan yang diarahkan petugas keamanan ke kerumunan massa yang menolak penundaan,” ujar seorang wanita yang merupakan sumber Human Rights Watch, seperti dilansir dari Fox News, Rabu, 21 September 2016.
Massa juga membunuh setidaknya enam anggota kepolisian setempat dan membakar sejumlah bangunan, seperti kantor polisi serta pusat belanja. Namun petugas keamanan dan massa mengelak sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kekerasan itu. Human Rights Watch pun berkomitmen menyelidiki kasus ini hingga selesai.
FOX NEWS | GHOIDA RAHMAH
Baca Juga
Bela Ahok, Ruhut Sitompul: Ocehan Amien Rais Bak Cucak Rowo
Pilkada DKI: 4 Pertimbangan PDIP Pilih Ahok-Djarot
Berita terkait
Mengaku Bawa Ikan Kering, Turis Amerika Ini Kedapatan Bawa Mumi Monyet dari Afrika
13 Februari 2024
Keberadaan bangkai monyet itu diketahui setelah seekor anjing Bea Cukai mengendus sesuatu yang tidak biasa di bagasi seorang pelancong dari Afrika.
Baca SelengkapnyaJadwal dan Preview Semifinal Piala Afrika 2023: Nigeria vs Afrika Selatan, Pantai Gading vs Kongo
7 Februari 2024
Piala Afrika 2023 memasuki babak semifinal. Dua pertandingan antara Nigeria vs Afrika Selatan dan Pantai Gading vs Kongo akan tersaji.
Baca SelengkapnyaKongo, Rwanda, dan Chad Bantah Keterlibatan dalam Rencana Israel Relokasi Warga Gaza
7 Januari 2024
Kongo, Rwanda, dan Chad membantah keterlibatan mereka dalam rencana merelokasi warga Palestina dari Gaza.
Baca SelengkapnyaKritik COP28 oleh WRI Indonesia, Global Stocktake Jadi Isu Utama
15 Desember 2023
World Resources Institute atau WRI mengadakan media briefing merespons hasil COP28 untuk Indonesia dan dunia.
Baca SelengkapnyaBerdesakan Saat Pendaftaran Tentara di Republik Kongo, 31 Orang Tewas Terinjak-injak
23 November 2023
Sedikitnya 31 orang tewas dan 147 lainnya terluka terinjak-injak setalah berdesak-desakan saat perekrutan calon tentara di ibu kota Republik Kongo
Baca SelengkapnyaNegara Pemilik Hutan Hujan Besar Sepakat untuk Menyelamatkannya
30 Oktober 2023
Negara asal hutan hujan besar sepakat untuk bekerja sama menyelamatkannya.
Baca SelengkapnyaISIS Serang Pasangan Bulan Madu dan Pemandu Safari di Hutan Uganda
19 Oktober 2023
Presiden Yoweri Museveni berjanji pasukan Uganda akan mengejar pembunuh pasangan bulan madu dan pemandu. ISIS mengklaim bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaPemenang Nobel Perdamaian Mencalonkan Diri sebagai Presiden Kongo
3 Oktober 2023
Denis Mukwege, dokter kandungan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2018, mencalonkan diri sebagai presiden Kongo dalam pilpres Desember
Baca SelengkapnyaLebih 40 Orang Tewas di Kongo Timur Akibat Kekerasan atas Protes Anti-PBB
1 September 2023
Misi penjaga perdamaian PBB menghadapi protes sejak 2022 karena dianggap gagal melindungi warga sipil Kongo dari kekerasan milisi.
Baca SelengkapnyaLuhut Tawarkan Proposal Kerja Sama Trilateral ke Presiden Kongo, Apa Isinya?
13 Juli 2023
Menteri Luhut menawarkan proposal kerja sama trilateral berbentuk aliansi hutan tropis dan karbon kepada Republik Demokratik Kongo. Apa saja isinya?
Baca Selengkapnya