TEMPO.CO, Manila- Beberapa warga blasteran Filipina-Amerika Serikat yang tinggal di Amerika Serikat berencana menggulingkan Presiden Filipina Rodrigo Duterte dari jabatannya pada Januari 2017.
Dalam satu wawancara radio, Menteri Komunikasi Kepresidenan Filipina Martin Andanar mengatakan seorang anggota kabinet yang berada di New York, AS diberitahu bahwa beberapa warga Filipina-Amerika sedang merancang cara menjatuhkan Presiden Duterte dari jabatannya.
Andanar seperti dikutip dari GMANETWORK, 19 Januari 2016, mengatakan kelompok Filipina-Amerika ini tidak menerima begitu saja fakta Presiden Duterte meraih 91 suara dalam pemilihan presiden tahun lalu.
Andanar juga menyalahkan media atas pemberitaannya yang sampai ke luar negeri. "Jika semua berita anda tersebar secara internasional, itu tidak akan membantu," ujarnya.
Pernyataan Andanar ini disampaikan tiga hari setelah sejumlah jurnalis menerima undangan melalui pesan pendek untuk berkumpul di Monumen People Power di EDSA untuk menuntut PresiDEN Duterte mengundurkan diri dari jabatannya.
"Mari berkumpul, mari bersatu vs Duterte. Please hadiri demonstrasi hari ini di Edsa Monumen People Power dan mari kita menuntut pengunduran diriya. Ini akan jadi ujung tombak yang dilakukan oleh Gerakan Undur Diri Duterte, Magdalo dan para politikus lainnya. Tolong teruskan," begitu isi pesan pendek yang diterima media.
Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr
31 Januari 2024
Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr
Marcos bekerja sama dengan putri Duterte, Sara, untuk menjadikannya wakil presiden dalam kemenangan Pemilu 2022. Namun, keretakan dalam aliansi keluarga tersebut muncul ketika petahana telah menyimpang dari kebijakan anti-narkoba dan kebijakan luar negeri pendahulunya.