Pakistan, Tercepat Pertambahan Senjata Nuklirnya di Dunia

Reporter

Senin, 19 September 2016 17:08 WIB

Ilustrasi misil nuklir Pakistan dalam Parade militer. Dailypakistan.com.pk

TEMPO.CO, Islamabad -Pakistan diperkirakan menjadi negara dengan pertumbuhan senjata nuklir tercepat di dunia. Menurut analisa para ahli pertahanan Barat, Pakistan sedang membangun kompleks pengayaan uranium di kota Kahuta yang jaraknya sekitar 30 kilometer arah timur Islamabad, ibu kota Pakistan.

Pembangunan kompleks pengayaan uranium ini dinilai para pakar pertahanan Barat itu sebagai bukti baru betapa Pakistan sedang memperbanyak senjata nuklirnya.

"Kawasan itu berkisar 1,2 hektare dan berlokasi di kawasan aman di kompleks Khan Research Laboratories (KRL), barat daya komplek itu, " ujar satu pernyataan analisa pakar pertahanan yang dikutip dari Al Arabiya.net, 16 September 2016.

Struktur kompleks pengayaan uranium untuk membuat senjata nuklir termasuk fasilitas yang dibuat Pakistan dinilai mirip dengan fasilitas perusahaan pengayaan uranium URENCO yang terdapat di beberapa negara Eropa.

Analisa senjata nuklir Pakistan terbaru ini berdasarkan kajian yang dilakukan IHS Jane's Intelligence dengan menggunakan foto-foto satelit yang diambil oleh Airbus Defence and Space dari tanggal 28 September 2015 hingga 18 April 2016.

Kajian ini juga menyebutkan sejak uji senjata nuklir pertama tahun 1998 hingga sekarang, Pakistan telah memiliki sekitar 120 senjata nuklir. Ini artinya, jumlah senjata nuklir Pakistan lebih banyak dibandingkan India, Israel, dan Korea Utara.

Sebelumnya, ada laporan yang ditulis sejumlah ahli di Carnegie Endowment for International Peace and Stimson Center tahun 2015 yang menyatakan Pakistan mampu meningkatkan jumlah hulu ledaknya sebanyak 20 hulu ledak setiap tahun. Dengan kemampuan memproduksi sebanyak itu per tahunnya, membuat Pakistan menempati posisi ketiga di dunia untuk kepemilikan senjata nuklir dalam satu dekade ini.

Ironisnya, Pakistan berusaha bergabung dengan kelompok negara yang justru berusaha mencegah penyebaran senjata nuklir di dunia (Nuclear Suppliers Group, beranggotakan 48 negara) melalui pengendalian ekspor material dan teknologi yang dapat dipakai untuk membuat senjata atom.

Namun fisikawan Pakistan A.H Nayyar mengaku dibuat pusing dengan kompleks yang digunakan untuk melakukan pengayaan uranium untuk membuat senjata nuklir. Ia menambahkan, Pakistan mengimpor uranium dari Cina. Namun, ia curiga sebab tidak mungkin memastikan tujuan kawasan itu hanya berdasarkan foto-foto pencitraan satelit.
AL ARABIYA | MARIA RITA

Berita terkait

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

8 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

14 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

15 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

25 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

26 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

49 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

55 hari lalu

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

56 hari lalu

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.

Baca Selengkapnya

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

57 hari lalu

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional menghadapi Ramadan dan Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Dua Partai Dinasti Politik Pakistan Berupaya Membentuk Koalisi

19 Februari 2024

Dua Partai Dinasti Politik Pakistan Berupaya Membentuk Koalisi

PML-N dan PPP sedang berupaya membentuk koalisi pemerintahan Pakistan setelah pemilu 2024.

Baca Selengkapnya