TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, akhirnya mengakui Presiden AS, Barack Obama, lahir di sana. Pernyataan ini mengingatkan publik akan isu yang beredar ketika membahas latar belakang Obama saat maju sebagai kandidat presiden AS lima tahun lalu. Trump termasuk salah seorang yang mempertanyakan status kewarganegaraan Obama.
“Presiden Obama lahir di AS, sekarang kita ingin kembali membangun Amerika lebih kuat lagi,” kata Trump, seperti dikutip dari CNN, Jumat, 16 September 2016.
Soal ini, Presiden Obama telah mengabaikan kritik dan sindiran Trump sejak awal terkait lokasi kelahirannya. Dalam sebuah acara jamuan makan malam di Gedung Putih, Obama pernah memutar film The Lion King untuk mengilustrasikan lokasi kelahirannya di Afrika. Ini sebagai sebuah sindiran terhadap Trump. "Saya sangat percaya diri tentang negara tempat saya dilahirkan,” kata dia.
Dalam sebuah wawancara dengan Washington Post, Trump pernah mengatakan dia meragukan status kewarganegaraan Obama, dan masih menerka di mana dia dilahirkan. “Saya akan menjawab pertanyaan itu di waktu yang tepat, saya tidak ingin menjawabnya sekarang,” ujar dia.
Sikap Trump tersebut juga menuai kritik dari calon presiden AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton. Dia menyebut Trump tidak layak menjadi presiden AS di masa mendatang. Dia pun mendesak Trump untuk menyampaikan permohonan maaf langsung kepada Obama terkait hal itu.
CNN | GHOIDA RAHMAH
Berita terkait
Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika
12 Februari 2024
Konten Artikel X dari Elon Musk sangat mirip dengan 'Instant Article' di Facebook yang telah dipensiunkan pada 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaCapres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden
26 Mei 2023
Elon Musk sempat akui mendukung Ron DeSantis dalam Pilpres AS 2024 karena kecewa dengan Joe Biden.
Baca SelengkapnyaKanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika
23 Mei 2023
Kanserlir Jerman Olaf Scholz mengutarakan dukungan pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu Amerika
Baca SelengkapnyaTuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara
19 April 2023
Fox Corp dan Fox News menyelesaikan gugatan pencemaran nama baik oleh Dominion Voting Systems sebesar $787,5 juta atau setara hampir Rp12 triliun
Baca SelengkapnyaYevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina
30 November 2022
Yevgeny Prigozhin dan perwakilan Wagner telah mengunjungi penjara Rusia menawarkan amnesti sebagai imbalan berperang untuk Rusia di Ukraina.
Baca SelengkapnyaKecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024
27 November 2022
Elon Musk mengakui akan mendukung Ron DeSantis pada pemilu Amerika Serikat 2024 karena kecewa pada pemerintahan Joe Biden.
Baca SelengkapnyaElon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya
8 November 2022
Pemilik baru Twitter, Elon Musk, mendesak warga AS memilih calon anggota Kongres dari Partai Republik untuk mengimbangi pemerintahan Joe Biden
Baca SelengkapnyaBos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika
7 November 2022
Pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin menyatakan akan terus ikut campur dalam Pemilu Amerika.
Baca SelengkapnyaIni Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk
5 November 2022
Beberapa eksekutif menyusul CEO Parag Agrawal yang sudah langsung dipecat Elon Musk saat dirinya memastikan menjadi pemilik Twitter pekan lalu.
Baca SelengkapnyaApa Dampak Pemilu Amerika ke Indonesia
3 November 2020
Apakah itu Joe Biden atau Donald Trump yang akan memenangkan pemilu Amerika, sama-sama menguntungkan Indonesia selama situasi domestik mendukung.
Baca Selengkapnya