Global Fishing Watch, Aplikasi Pemantau Kapal Penangkap Ikan

Reporter

Jumat, 16 September 2016 04:47 WIB

Kapal penangkap ikan berbendera Cina yang ditangkap TNI-AL di perairan Natuna, pada 17 Juni 2016. dok. TNI-AL

TEMPO.CO, Jakarta - Oceana, SkyTruth, dan Google meluncurkan Global Fishing Watch, sebuah aplikasi untuk memantau aktivitas penangkapan ikan komersial. Aplikasi tersebut dapat diakses seluruh penduduk dunia.

“Global Fishing Watch merupakan alat yang mumpuni untuk melawan penangkapan ilegal,” kata Wakil Presiden Oceana Jacqueline Savitz dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis, 15 September 2016. Ia mengatakan aplikasi tersebut berpotensi menyelamatkan ekosistem laut untuk generasi mendatang.

Global Fishing Watch dirancang agar masyarakat di seluruh dunia memiliki akses untuk memantau dan melacak kegiatan kapal penangkap ikan komersil. Aplikasi tersebut menampilkan data real-time dan dapat diakses online.

Aplikasi akan menampilkan kegiatan penangkapan ikan komersial yang dilakukan oleh 35 ribu kapal yang beroperasi di seluruh dunia. Datanya secara reguler akan diperbaharui untuk menunjukkan pergerakan kapal dan akivitas penangkapan ikan sejak 1 Januari 2012.

Global Fishing Watch menggunakan data dari Automatic Identification System (AIS). Data tersebut dikumpulkan oleh satelit dan terrestrial receivers untuk menunjukkan pergerakan kapal.

Setiap harinya, lebih dari 20 juta data poin ditambahkan ke AIS. Data tersebut digunakan untuk melacak pergerakan kapal dan mengelompokkannya menjadi kegiatan menangkap ikan atau kegiatan lainnya.

Presiden dan pendiri SkyTruth John Amos mengatakan Global Fishing Watch akan memicu ilmu pengetahuan, regulasi, dan tekanan dari masyarakat untuk memastikan lautan lestari. Pemerintah dapat melacak kapal-kapal mencurigakan, menerapkan aturan, dan mengurangi penipuan hasil perikanan. Wartawan dan masyarakat dapat mengidentifikasi perilaku yang berkaitan dengan penangkapan ikan ilegal atau berlebihan.

Global Fishing Watch berkolaborasi dengan pemerintah, industri swasta, serta agensi internasional untuk menambahkan kebijakan mengenai transparansi dan keberlanjutan.

Indonesia, pionir dalam reformasi perikanan dan manajemennya, telah berkomitmen untuk membuka data semua kapal penangkapan ikan dengan alat pelacak melalui aplikasi Global Fishing Watch. Sebabnya, Indonesia menjunjung tinggi transparansi.

Global Fishing Watch juga menggandeng Trace Register, penyedia solusi ketertelusuran bagi industri makanan laut global. Trace Register memungkinkan pelanggan memastikan makanan mereka legal dan diproduksi tanpa menyalahi aturan.

Institusi ilmiah di seluruh dunia pun berkolaborasi dalam program penelitian Global Fishing Watch. Berbekal banyaknya data dan luasnya akses, mereka akan membuat model penangkapan ikan dari sisi ekonomi, lingkungan, kebijakan, dan implikasi perubahan iklim terhadap penangkapan ikan.

Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) tengah mengkaji metolodogi baru untuk membuat laporan daftar kapal dan statistik perikanan lebih akurat. FAO akan mengajukan instrumen transparansi untuk mendukung negara meningkatkan pengawasan, kontrol, penyelidikan atas aktivitas penangkapan ikan.

Untuk pembiayaan Global Fishing Watch, beberapa yayasan turut bergabung. Antara lain Leonardo DiCaprio Foundation, Marisla Foundation, Bloomberg Philanthropies, The Wyss Foundation, The Waterloo Foundation dan Adessium Foundation.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

25 Februari 2024

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

Sejak penerapan sanksi administratif di sektor kelautan dan perikanan, KKP menyebut kebijakan tersebut mampu meningkatkan efek jera.

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Yonvitner Jadi Guru Besar IPB, Paparkan Potensi Kerugian Sumber Daya Pesisir akibat Perubahan Iklim

27 Januari 2024

Pengukuhan Yonvitner Jadi Guru Besar IPB, Paparkan Potensi Kerugian Sumber Daya Pesisir akibat Perubahan Iklim

Pakar ilmu pengelolaan sumber daya pesisir dan lautan, Yonvitner dikukuhkan menjadi Guru Besar Tetap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB.

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono Ungkap Fokus KKP di 2024: Masih Program Ekonomi Biru

11 Januari 2024

Menteri Trenggono Ungkap Fokus KKP di 2024: Masih Program Ekonomi Biru

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan prioritas KKP tahun ini masih fokus pada pelaksanaan program-program berbasis ekonomi biru.

Baca Selengkapnya

Pencapaian Konas Pesisir XI jadi Masukan Perubahan UU Kelautan

28 November 2023

Pencapaian Konas Pesisir XI jadi Masukan Perubahan UU Kelautan

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono membuka Konferensi Nasional XI Pengelolaan Sumber Daya Laut

Baca Selengkapnya

Disentil Ganjar, Apa Kabar Janji Tol Laut Jokowi?

10 November 2023

Disentil Ganjar, Apa Kabar Janji Tol Laut Jokowi?

Bakal calon presiden Ganjar Pranowo mengkritik sektor maritim tanah air.

Baca Selengkapnya

BMKG Ajak Kolaborasi Data Kelautan Dunia untuk Mitigasi Perubahan Iklim

30 Oktober 2023

BMKG Ajak Kolaborasi Data Kelautan Dunia untuk Mitigasi Perubahan Iklim

Ketersediaan data dan informasi yang akurat mengenai laut menjadi salah satu bentuk mitigasi dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Jokowi Mau Lanjutkan Hilirisasi ke Sektor Perkebunan hingga Kelautan

24 Oktober 2023

Jokowi Mau Lanjutkan Hilirisasi ke Sektor Perkebunan hingga Kelautan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan progran hilirisasi bakal berlanjut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ocean Young Guards, Komunitas Mahasiswa Unpad Penjaga Ekosistem Laut

22 Oktober 2023

Mengenal Ocean Young Guards, Komunitas Mahasiswa Unpad Penjaga Ekosistem Laut

Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran atau Unpad mendirikan komunitas Ocean Young Guards.

Baca Selengkapnya

RI Bakal Gelar Forum Negara Pulau dan Kepulauan, Bahas Isu Iklim hingga Pencemaran

20 Juli 2023

RI Bakal Gelar Forum Negara Pulau dan Kepulauan, Bahas Isu Iklim hingga Pencemaran

Pemerintah akan menggelar Forum Negara Pulau dan Kepulauan (Archipelagic and Island States/Ais Forum) pada 10-11 Oktober 2023 di Bali. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Kemenko Marves menyebut, forum tersebut akan menghadirkan delegasi dari 51 negara anggota Ais Forum.

Baca Selengkapnya

Siapa Pasang Pagar di Laut Tangerang? Dinas Perikanan, Kelautan dan Polairud Banten Tak Ada yang Tahu

23 Juni 2023

Siapa Pasang Pagar di Laut Tangerang? Dinas Perikanan, Kelautan dan Polairud Banten Tak Ada yang Tahu

Pagar bambu memagari wilayah laut di peraiaran Kabupaten Tangerang. Memanjang hingga berkilo-kilometer. Tidak ada yang tahu siapa yang pasang.

Baca Selengkapnya