Cina Tolak Jatuhkan Sanksi ke Korea Utara, Ini Alasannya  

Reporter

Kamis, 15 September 2016 09:52 WIB

Kim Jong Un memberikan bimbingan lapangan selama latihan peluncuran roket balistik oleh unit artileri Hwasong Angkatan Strategis KPA, dalam foto yang dirilis di Pyongyang, 6 September 2016. REUTERS/KCNA

TEMPO.CO, Beijing - Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi mengatakan Cina tidak akan memberlakukan sanksi sepihak kepada Korea Utara atas uji coba senjata nuklir terbarunya pekan lalu. Namun Cina akan bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa merumuskan respons yang perlu sehubungan dengan uji coba senjata nuklir Korea Utara.

"Dengan berfokus pada seluruh saluran otoritas Dewan Keamanan, Cina menolak sanksi sepihak yang tidak membantu menyelesaikan isu ini," kata Wang Yi saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida, seperti dikutip dari Channel News Asia, 15 September 2016.

Cina tidak percaya jika sanksi dinilai sebagai cara terakhir untuk membawa Korea Utara duduk melakukan perundingan.

Meski tidak akan memberikan sanksi sepihak, Cina telah mengeluarkan kecaman terhadap Korea Utara setelah melakukan uji coba senjata nuklirnya yang kelima.

Adapun Kishida mengatakan uji coba nuklir tak termaafkan dan secara langsung merupakan ancaman bagi keamanan Jepang. Karena itu, Jepang meminta Cina memberikan respons konstruktif sebagai bentuk tanggung jawabnya di Dewan Keamanan PBB. Cina merupakan satu di antara lima anggota permanen Dewan Keamanan PBB.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama, pada Jumat pekan lalu, mengatakan Amerika akan mengeluarkan sanksi sepihak terhadap Korea Utara. Ini untuk merespons uji coba senjata nuklir Korea Utara pekan lalu.

Sebelumnya, Yonhap melaporkan, setelah Korea Utara mengklaim sukses dalam uji coba senjata nuklir kelima pada 9 September 2016, negara itu akan kembali melakukan uji coba senjata nuklirnya yang keenam beberapa hari ke depan.

Negara yang dipimpin Kim Jong-un itu telah rampung mempersiapkan uji coba senjata nuklirnya untuk diluncurkan beberapa hari lagi. Lokasi uji coba akan bertempat di terowongan di pegunungan yang tidak digunakan.

Menyusul persiapan uji coba senjata nuklir, pemerintah Korea Utara dan analis pertahanan independen mengindikasikan Jong-un telah menguasai proses pembuatan miniatur hulu ledak nuklir untuk digunakan pada rudal balistik.

CHANNEL NEWS ASIA | YONHAP | MARIA RITA

Baca:
Kodam Wirabuana Ungkap Suap Penerimaan Tentara Rp 1,5 Miliar
Berubah Drastis, Begini Sosok Mario Teguh Saat Masih Lajang

Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

6 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

8 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

12 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

14 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

23 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

2 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

2 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya