Diserang Radang Paru, Hillary: Saya Ingin Maju dan Bertahan  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Rabu, 14 September 2016 02:08 WIB

Pasangan Bill Clinton dan Hillary, saat masih bersekolah di Yale Law School pada 1970. Pasangan ini menikah pada tahun 1975, yang memiliki anak bernama Chelsea Clinton. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, New York - Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Rodham Clinton, menyatakan penyakit yang diidapnya bukan masalah besar. Ahad lalu, Clinton yang tengah menghadiri peringatan 15 tahun tragedi 11 September terpaksa meninggalkan acara karena sakit dan didiagnosis menderita radang paru atau pneumonia.

Clinton berujar, meski dia merasakan pusing luar biasa dan kehilangan keseimbangannya saat menghadiri acara itu, dia tidak kehilangan kesadarannya. Seperti dikutip dari kantor berita CNN International, Rabu, 14 September 2016, Clinton menyatakan dia merasa jauh lebih baik dibanding saat peristiwa tersebut terjadi.

Baca: Didiagnosis Radang Paru, Hillary Clinton Diduga Diracun

"Sebelum peristiwa itu, saya diharuskan beristirahat lima hari. Hal itulah yang dikatakan mereka kepada saya, Jumat lalu. Namun saya tidak mengikuti nasihat itu," kata Clinton. "Saat ini, saya hanya ingin ini segera berakhir dan selesai, sehingga saya bisa kembali menjejakkan kaki saya secepat mungkin," ujar wanita 68 tahun itu, menambahkan.

Clinton terpaksa meninggalkan upacara peringatan 15 tahun tragedi 11 September yang digelar di monumen peringatan Ground Zero, New York. Menurut video yang beredar di Twitter, Hillary tampak diapit agen Secret Service saat berjalan menuju ke dalam mobil van hitam. Clinton sempat terjatuh dan langsung dipapah agen rahasia itu ke dalam mobil.

Baca: Tak Percaya Hillary Clinton Cepat Pulih, Ini Kata Pro Trump

Clinton mengaku, ia mulai batuk pada pekan lalu dan mengaku batuknya ini akibat alergi. Dia sempat melontarkan candaan dengan berujar bahwa batuknya disebabkan oleh pesaingnya dari Partai Republik, Donald Trump. Saat itu, Clinton menduga dia mengalami alergi karena, berdasarkan pengalaman, ia kerap mengalami batuk yang sama saat musim semi dan musim gugur.

Jumat kemarin, Clinton pun berobat ke dokter pribadinya, dan saat itu dia didiagnosis menderita radang paru atau pneumonia. Dia merasa penyakitnya tersebut bukan masalah besar. "Seharusnya, saya beristirahat saat itu. Mungkin akan lebih baik membatalkan jadwal saya sejak Jumat lalu. Namun, seperti orang kebanyakan, saya hanya ingin terus maju dan bertahan, tapi ini tidak berjalan dengan baik," katanya.

CNN INTERNATIONAL | ANGELINA ANJAR SAWITRI

Baca Juga
Dituduh Menyetir & Menguasai Mario Teguh, Ini Reaksi Linna
Reza & Istri Gatot Diduga Ikut Pesta Makanan Jin, Benarkah?



Berita terkait

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

1 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

1 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

1 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

2 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

4 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

5 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya