Didiagnosa Radang Paru, Hillary Clinton Diduga Diracun

Reporter

Selasa, 13 September 2016 17:34 WIB

Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton menyapa pendukungnya di Brooklyn borough, New York, A.S, 7 Juni 2016. Hillary Clinton berhasil keluar sebagai pemenang calon Presiden dari partai Demokrat terhadap rivalnya, Bernie Sanders. Ap Photo

TEMPO.CO, New York - Bennet Omalu, ahli patologi forensik warga Amerika Serikat mengatakan calon presiden AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton diduga diracun pada hari Minggu, 11 September lalu.

Omalu, pria kulit hitam yang sebelumnya pernah membuat cemas para pemain NFL dengan temuan ensefalopati traumatik (CTE) kronis pada otak mantan pemain American Football yang telah meninggal menyarankan agar Clinton diperiksa untuk kemungkinan telah diberi racun.

Clinton mendadak merasa kepanasan dan goyah saat menghadiri peringatan 15 tahun tragedi 11 September di New York. Ia kemudian dipapah agent Secret Service dan sempat terjatuh saat masuk ke dalam mobil. Menurut dokter, Clinton menderita radang paru (pneumonia).

Baca:
Hillary Clinton Diserang Pneumonia, Jadwal Kampanye Diubah
Jajak Pendapat, Hillary Clinton Kalahkan Donald Trump

Seperti yang dilansir Independent pada 13 September 2016, Omalu, yang cerita hidupnya menjadi terkenal setelah dikisahkan dalam film “Concussion,” memuat saran itu di Twitter dengan menuliskan bahwa tim kampanye Demokrat harus "melakukan analisis toksikologi darah kepada Clinton."

Menurut Omalu yang disebut memiliki kredibilitas dan keuletan yang tidak diragukan mengatakan sarannya tersebut dibuat atas dasar ketidakpercayaannya terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Donald Trump, calon presiden AS dari Partai Republik.

Putin yang dikagumi Trump, pernah dilaporkan terlibat dengan penyelidikan Inggris pada Januari dalam kematian agen intelijen KGB Alexander Litvinenko yang disebabkan keracunan di London pada tahun 2006.

Penyelidik menemukan bahwa ada bukti kuat Rusia bertanggung jawab atas kematian Litvinenko. Dengan begitu disimpulkan bahwa operasi itu tidak akan berhasil jika tanpa persetujuan langsung Putin.

Omalu, lahir di Nigeria dan menjadi warga negara AS pada 2015. Dia menjadi terkenal karena kegigihan menyelidiki kematian beberapa mantan pemain klub NFL, Pittsburgh Steeler. Akhirnya, dia meyakinkan bahwa pemain-pemain tersebut menderita kerusakan otak sebagai akibat dari benturan di kepala yang sering didapat mereka saat bertanding.
INDEPENDENT|WASHINGTON POST|YON DEMA

Berita terkait

Wawancara dengan Tucker Carlson, Putin: Rusia Tidak Bisa Dikalahkan di Ukraina

9 Februari 2024

Wawancara dengan Tucker Carlson, Putin: Rusia Tidak Bisa Dikalahkan di Ukraina

Putin menegaskan penyelesaian perang secara damai hanya akan mungkin terjadi jika Washington berhenti memasok senjata ke Ukraina.

Baca Selengkapnya

COP28 Bahas Perubahan Iklim Picu Banyak Penyakit, Ada Hillary Clinton dan Bill Gates

3 Desember 2023

COP28 Bahas Perubahan Iklim Picu Banyak Penyakit, Ada Hillary Clinton dan Bill Gates

KTT iklim COP28 pada hari Minggu, 3 Desember 2023 ini akan mengalihkan perhatiannya pada realitas perubahan iklim yang memicu lebih banyak penyakit.

Baca Selengkapnya

Tuntut Hillary Clinton Tanpa Bukti, Trump dan Pengacaranya Didenda Rp14 M

20 Januari 2023

Tuntut Hillary Clinton Tanpa Bukti, Trump dan Pengacaranya Didenda Rp14 M

Donald Trump dan pengacaranya dihukum denda Rp14 miliar karena tanpa bukti menuntut Hillary Clinton

Baca Selengkapnya

Hillary Clinton Dapat Pekerjaan Baru Jadi Profesor di Universitas Kolombia

6 Januari 2023

Hillary Clinton Dapat Pekerjaan Baru Jadi Profesor di Universitas Kolombia

Hillary Clinton mendapat pekerjaan baru. Dia direkrut menjadi seorang professor di Universitas Kolombia di New York

Baca Selengkapnya

Alasan Hillary Clinton Memilih Pakai Setelan Celana dan Tinggalkan Rok

6 September 2022

Alasan Hillary Clinton Memilih Pakai Setelan Celana dan Tinggalkan Rok

Hillary Clinton mulai mengganti cara berpakaiannya setelah mengunjungi Brazil pada 1995. Ada insiden tidak menyenangkan dengan fotografer.

Baca Selengkapnya

Hillary Clinton Unggah Foto Berjoget, Dukung PM Finlandia Sanna Marin

29 Agustus 2022

Hillary Clinton Unggah Foto Berjoget, Dukung PM Finlandia Sanna Marin

Hillary Clinton memberikan dukungan kepada PM Finlandia Sanna Marin yang terlibat skandal video sedang dugem.

Baca Selengkapnya

Sanksi Rusia untuk 13 Pejabat AS Ditanggapi dengan Bercanda oleh Gedung Putih

16 Maret 2022

Sanksi Rusia untuk 13 Pejabat AS Ditanggapi dengan Bercanda oleh Gedung Putih

Mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menanggapi sanksi Rusia dengan cemoohan, "terima kasih atas penghargaan seumur hidup ini".

Baca Selengkapnya

Donald Trump Beri Sinyal Kemungkinan Maju di Pilpres AS 2024

27 Juni 2021

Donald Trump Beri Sinyal Kemungkinan Maju di Pilpres AS 2024

Di hadapan ribuan pendukungnya, Donald Trump memberi sinyal kemungkinan maju kembali di pemilihan presiden AS 2024.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya