Indonesia Berkomitmen Membangun Kembali Suriah Pasca Konflik

Reporter

Editor

Natalia Santi

Sabtu, 10 September 2016 23:47 WIB

Sebuah bangunan hancur akibat sebuah ledakan yang menyerang Bab Tadmor di kota Homs, Suriah 5 September, 2016. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. SANA/Handout via Reuters

TEMPO.CO, Damaskus - Indonesia melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Wijaya Karya (Tbk) berkomitmen untuk membangun Suriah kembali pasca konflik. Sebaliknya, Pemerintah Suriah siap memberikan dukungan kemudahan bagi keterlibatan Indonesia di negaranya.


Hal tersebut terungkap dalam pertemuan antara delegasi PT Wijaya Karya (WIKA) dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Suriah, Husein Arnous, di Damaskus, 9 September 2016.


“Kami mulai mencanangkan program Rebuild Syria (Membangun kembali Suriah) pasca kehancuran oleh para teroris. Dan kami sangat berharap PT WIKA dari Indonesia dapat terlibat dalam pembangunan pasca konflik,” kata Husein Arnous. Dia menambahkan prioritas Pemerintah Suriah adalah pembangunan gedung yang hancur, seperti rumah, saluran air, rumah sakit, dan sekolah.


Bimo Prasetyo, Manajer Divisi Operasi Timur Tengah dan Afrika Utara PT WIKA, menyampaikan bahwa WIKA telah berpengalaman tinggi pada proyek konstruksi cepat pasca bencana.


“Menghadapi tantangan yang serupa dengan kerusakan Suriah pasca konflik, WIKA berpengalaman dalam pembangunan Aceh pasca bencana tsunami pada 2004 silam,” kata Bimo Prasetyo. Dia menuturkan WIKA dipercaya banyak negara untuk mengerjakan proyek penting. Antara lain, mal dan jembatan di Malaysia, jalan tol di Myanmar, bandara di Thailand, juga Libya, Timor Leste, dan Dubai.”


Advertising
Advertising

Duta Besar RI untuk Suriah, Djoko Harjanto, menyatakan hubungan Indonesia Suriah mencapai titik yang sangat baik. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus yang tidak hanya tetap bertahan di Damaskus, tetapi juga berkiprah cukup aktif di tengah konflik Suriah.


“Tinggal bagaimana kalangan bisnis di Indonesia dapat memanfaatkan peluang besar di Suriah yang telah terbuka lebar ini menjadi keuntungan ekonomi,” kata Dubes Djoko.


Suriah mengalami konflik berkepanjangan sejak 2012. Kota-kota penting di Suriah hancur akibat serangan mortar dan bom, seperti Aleppo, Idlib, juga beberapa titik penting di ibukota Damaskus. Kondisi ini semakin diperparah dengan munculnya kelompok teroris ISIS yang berpusat di Kota Raqqah.


Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang mempertahankan misi diplomatiknya dengan kepala perwakilan duta besar di ibukota Damaskus.


Selain bertemu dengan menteri terkait, pada hari yang sama, PT WIKA juga bertandang ke Hamsho Group, perusahaan konstruksi terbesar di Suriah. Pada pertemuan itu, dijajaki kerja sama terutama perihal kemampuan lembaga keuangan penjamin dan cara pembayaran, mengingat Suriah masih terbelenggu embargo ekonomi.


Hamsho Group tertarik bekerja sama dengan PT WIKA untuk merenovasi bandara internasional Damaskus dan pembangunan gedung apartemen yang hancur. Hamsho Group merupakan holding company yang menguasai bisnis strategis di Suriah, seperti konstruksi, telekomunikasi, dan media.


Pejabat Fungsi Ekonomi KBRI Damaskus, Makhya Suminar, menyatakan KBRI Damaskus siap memfasilitasi kalangan bisnis di Indonesia yang ingin terlibat dalam pembangunan kembali Suriah. “Peluangnya terbuka sangat lebar. Bahkan Indonesia adalah satu-satunya kedutaan yang hadir pada pameran Rebuild Syria 7—11 September 2016,” kata Makhya.


NATALIA SANTI

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya