Soal Haji, Arab Saudi dan Iran Saling Menghardik

Reporter

Editor

Rabu, 7 September 2016 23:00 WIB

Raja Salman bin Abdulaziz, mengunjungi Masjidil Haram sehari setelah terjadinya kecelakaan crane jatuh, di Mekah, Arab Saudi, 12 September 2015. REUTERS/Bandar al-Jaloud/Saudi Royal Court

TEMPO.CO, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi dan Iran saling menghardik mengenai masalah penyelanggaraan haji. Bahkan mufti besar Saudi mengatakan, para pemimpin Teheran bukan muslim. Perkataan keras itu disampaikan sehari setelah pemimpin agung Ayatullah Ali Khamenei menuding otoritas Saudi harus bertanggung jawab atas kematian umat muslim yang menjalankan ibadah haji tahun lalu.

Adu retorika dari dua negara yang saling bersaing pengaruh di Timur Tengah -Saudi dihuni mayoritas Sunni sedangan Iran berpenduduk Syiah- itu berlangsung pada awal dimulainya musim haji tahun ini dan menjelang hari raya Idul Adha pada Senin, 12 September 2016.

Dalam pernyataan kepada koran Mekkah yang terbit pada Selasa, 6 September 2016, Mufti Besar Saudi Abdulaziz Al Sheikh sebagaimana dikutip surat kabar tersebut mengatakan, tudingan yang disampaikan Khamenei terhadap Riyad mengenai tragedi tahun lalu tidaklah mengejutkan sebab bangsa Iran itu kerurunan Majusi.

"Majusi itu orang-orang yang percaya kepada Zoroaster dan menyembah api. Sebelum Kristen dan Islam datang, Zoroaster adalah agama yang mendominasi Persia ketika belum ditaklukan Arab," ucapnya kepada koran Mekkah, seperti diwartakan Al Jazeera, Rabu, 7 September 2016.

"Kita harus paham bahwa mereka bukanlah muslim karena mereka keturunan Yahudi dan selalu mengobarkan permusuhan terhadap kaum muslim, khususnya kaum Sunni yang lebih tua," katanya seperti ditulis kantor berita AFP.

Khamenei dalam kata sambutan kepada para calon jamaah haji di websitenya pada Senin, 5 September 2016, menuduh Arab Saudi menolak memberikan perawatan yang cukup kepada para korban tragedi haji tahun lalu,

"Arab Saudi tidak punya hati dan membunuh para jamaah yang mengalami kecelakaan sehinga menimbulkan banyak kematian dan luka-luka. Kerajaan juga tak menyediakan perawatan medis memadai guna membantu mereka yang celaka," kata Khamenei dalam websitenya seperti dikutip AP.

Pada sambutannya itu, Khamenei juga mendesak umat Islam di seluruh dunia mempertimbangkan kewenangan Arab Saudi menguasai seluruh kota-kota suci umat Islam, termasuk Mekkah. tempat umat Islam berhaji.

Pada 2015, telah terjadi musibah runtuhnya crane untuk pembangunan Masjidil Haram dan kawasan sekitarnya. Menurut Riyadh, akibat insiden tersebut sebanyak 769 orang tewas -jumlah tertinggi sejak musibah 1990. Namun demikian, menurut sejumlah negara yang warganya mengalami peristiwa tersebut lebih dari 2.000 orang meninggal, termasuk lebih dari 400 warga Iran.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN



Berita terkait

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.

Baca Selengkapnya

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

6 Oktober 2017

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

4 Oktober 2017

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.

Baca Selengkapnya

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

23 Agustus 2017

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan

Baca Selengkapnya

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

15 Agustus 2017

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.

Baca Selengkapnya

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

15 Agustus 2017

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

14 Agustus 2017

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

2 Agustus 2017

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.

Baca Selengkapnya