Ini Ancaman Duterte Jika Obama Tanya Kebijakannya

Reporter

Senin, 5 September 2016 21:00 WIB

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, melakukan "fist bump", dalam kunjungan ke kamp militer Capinpin, Tanay, Rizal, Filipina, 24 Agustus 2016. REUTERS/Erik De Castro

TEMPO.CO, Manila- Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali mengeluarkan pernyataan bernada ancaman dan makian kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama sebelum terbang ke Laos untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN.

"Saya seorang presiden sebuah negara yang berdaulat, Anda harus menghormati. Jangan hanya membuat pertanyaan dan pernyataan. Anak pelacur, aku akan mengutuk Anda di forum itu," kata Duterte pada konferensi pers tak lama sebelum terbang ke Laos untuk menghadiri KTT ASEAN, Senin, 5 September 2016.

Duterte memberi peringatan kepada Obama untuk tidak menanyakan kebijakannya memerangi penjahat di Filipina yang telah menewaskan lebih dari 2.400 jiwa dalam waktu dua bulan.

Duterte mengancam akan mengangkat isu pelanggaran HAM yang dilakukan pemerintah AS jika kebijakannya dipertanyakan di forum itu. Duterte dituding masyarakat internasional telah melakukan pelanggaran HAM dengan kebijakannya memerangi kejahatan narkoba.

Duterte dijadwalkan akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Obama pada besok sore di sela-sela pertemuan puncak para pemimpin ASEAN di Vientiane, ibukota Laos.

Menanggapi ancaman Duterte, Obama mengatakan dia telah meminta stafnya untuk menilai apakah penting baginya untuk bertemu dengan Duterte.

Duterte terpilih pada Mei setelah selama kampanye berjanji untuk melancarkan perang yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pengedar narkotika dan obat-obatan terlarang.

Dari 30 Juni hingga 4 September 2016, lebih dari 2.400 orang tewas dalam operasi anti-narkoba yang dilakukan oleh polisi dan warga sipil.

Presiden berusia 71 tahun tersebut tidak menunjukan tanda-tanda akan menghentikan perang tersebut meski ada seruan dari Gereja Katolik, kelompok hak asasi manusia, legislator dan PBB.

Bahkan pada konferensi pers tersebut Duterte bersumpah akan terus memberantas narkoba di Filipina. "Lebih banyak orang akan dibunuh sampai pengedar terakhir hilang dari jalan," katanya.

Duterte menegaskan bahwa ia tidak akan mendengar perintah dari Amerika Serikat, mantan penguasa kolonial Filipina, dan tidak peduli dengan konsekuensinya.
TELEGRAPH|PHIL STAR|YON DEMA

Berita terkait

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

1 Februari 2024

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Menanggapi tuduhan keras Duterte, Marcos hanya tertawa. Dia menyatakan bahwa ia tidak akan memberikan tanggapan serius terhadap pertanyaan tersebut.

Baca Selengkapnya

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

31 Januari 2024

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Marcos bekerja sama dengan putri Duterte, Sara, untuk menjadikannya wakil presiden dalam kemenangan Pemilu 2022. Namun, keretakan dalam aliansi keluarga tersebut muncul ketika petahana telah menyimpang dari kebijakan anti-narkoba dan kebijakan luar negeri pendahulunya.

Baca Selengkapnya

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

12 September 2023

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

Maria Ressa, peraih Nobel Perdamaian 2021 bersama jurnalis Rusia, mendapatkan reputasi karena pengawasan terhadap mantan Presiden Rodrigo Duterte.

Baca Selengkapnya

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

10 Mei 2022

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

Sekitar 400 mahasiswa melakukan protes di luar gedung Komisi Pemilihan Filipina menentang kemenangan Ferdinand Marcos Jr dalam pemilihan presiden

Baca Selengkapnya

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

9 Mei 2022

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

Calon-calon yang bertarung dalam pilpres Filipina ada 10 kandidat dan terdapat 3 nama yang digadang-gadang menggantikan Presden Duterte.

Baca Selengkapnya

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

7 Februari 2022

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

Putra mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos menjadi kandidat yang paling berpeluang menggantikan Presiden Rodrigo Duterte

Baca Selengkapnya

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

17 Januari 2022

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

Komisi pemilihan umum (KPU) Filipina menolak petisi yang berusaha untuk melarang putra mendiang diktator Ferdinand Marcos menjadi capres

Baca Selengkapnya

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

14 Januari 2022

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

Aturan pemerintah Filipina ini menuai kecaman karena dianggap mendiskriminasi warga miskin yang belum memperoleh akses vaksin COVID-19

Baca Selengkapnya

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

7 Januari 2022

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

Warga Filipina yang belum imunisasi vaksin Covid-19 agar tidak keluar rumah jika tidak mendesak. Mereka bakal ditahan jika tak patuh.

Baca Selengkapnya

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

5 Januari 2022

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia tidak akan pernah meminta maaf atas kematian tersangka narkoba yang dibunuh di luar hukum.

Baca Selengkapnya