Jadi Terdakwa, Wali Kota Ini Akan Berkantor di Penjara  

Reporter

Kamis, 1 September 2016 16:39 WIB

Ilustrasi. prolife.org.nz

TEMPO.CO, Karachi - Wali kota Karachi yang baru terpilih pekan lalu, Waseem Akhtar, bersumpah akan menjalankan pemerintahannya dari penjara. Akhtar, yang menang besar dalam pemilihan wali kota, ditangkap atas tuduhan menghasut dan melakukan terorisme.

Akhtar dijerat kasus ini sebelum resmi terpilih sebagai wali kota terbesar dan terbanyak populasinya di Pakistan. Ia dijebloskan ke penjara sejak Juli lalu.

Tuduhan menghasut dan melakukan terorisme tidak diterima Akhtar. "Semua dakwaan ini salah. Setelah saya disumpah, saya telah memutuskan mengajukan permohonan pembayaran jaminan ke pengadilan. Dan saya yakin saya akan mendapatkan keadilan," ucap Akhtar, seperti dilansir Al Jazeera, 31 Agustus 2016.

Jika pengadilan mengalahkannya, Akhtar mengatakan akan meminta Menteri Kepala Pakistan untuk Provinsi Sindh agar mengizinkannya membuka kantor di penjara. Selain itu, ia akan membuat aturan baru, sehingga orang-orang diberi jaminan untuk menemuinya di penjara.

Kasus ini diduga terkait dengan Akhtar yang merupakan anggota partai Muttahida Qaumi Movement (MQM).

MQM mendominasi politik Karachi sejak 1990-an. Pemimpin MQM, Altaf Hussain, saat ini tinggal sebagai eksil atas pilihannya sendiri di London saat mendapat status pencari suaka politik pada 1992.

Sejak 2013, paramiliter kerap bentrok dengan MQM, sehingga power partai ini hancur di kota berpenduduk 20 juta jiwa itu.

Pekan lalu, aktivis MQM bentrok dengan polisi dan merusak kantor stasiun televisi swasta di Karachi. Satu orang tewas dan tujuh lain terluka dalam bentrokan ini.

Bentrok dipicu telepon Hussain kepada pendukungnya untuk menghukum media atas liputannya mengenai MQM.

"Bagaimana bisa mereka mencurigainya melakukan kejahatan? Mereka (pemerintah dan pasukan paramiliter) melakukan penangkapan ini untuk memuaskan ego mereka dan menghancurkan MQM. Ini tidak akan ke mana-mana. Tak ada satu propaganda pun yang dapat membunuh MQM," tutur Saif Ali Khan, pemimpin MQM.

AL JAZEERA | MARIA RITA




Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya