Setelah 50 Tahun, Pesawat Komersial AS Mendarat di Kuba Lagi  

Reporter

Editor

Pruwanto

Kamis, 1 September 2016 02:53 WIB

Presiden Barack Obama bersalaman dengan Presiden Kuba Raul Castro, saat melakukan pertemuan di hari kedua kunjungannya di Havana, Kuba, 21 Maret 2016. Ini merupakan pertemuan ketiga setelah kedua kepala negara bertemu pada KTT Amerika dan di PBB. REUTERS/Carlos Barria

TEMPO.CO, Santa Clara - Amerika Serikat membuka kembali penerbangan komersial ke Kuba setelah dinyatakan terlarang dalam 50 tahun terakhir. Pencabutan larangan penerbangan komersial ini dianggap sebagai simbol pulihnya hubungan diplomatik Amerika Serikat dan Kuba yang sempat panas sejak Perang Dingin.

Penerbangan perdana ini dilakoni pesawat Jet Blue Airways Corp Amerika Serikat dengan kode penerbangan 387. Seperti dilansir dari CNN, pesawat tersebut lepas landas dari Fort Lauderdale, Florida menuju Santa Clara, Kuba, Rabu, 31 Agustus 2016.

Pesawat komersial ini menyertakan Menteri Perhubungan Amerika Serikat Anthony Foxx, Direktur Jet Blue Robin Hayes, jurnalis, dan wisatawan. Ada pula warga Amerika Serikat keturunan Kuba, yang selama ini harus mengurus berkas yang rumit, setiap ingin mengunjungi tanah kelahiran mereka.

“Proses penyediaan penerbangan reguler ini merupakan langkah positif,” kata Wakil Menteri Perhubungan Kuba Eduardo Rodriguez dalam konferensi pers di Havana, Senin lalu.

Menurut Rodriguez, warga Amerika kerap kesulitan ketika hendak berwisata ke Kuba semenjak Amerika Serikat membatasi akses ke negara itu. Amerika Serikat baru-baru ini mencabut pembatasan akses. Adanya akses berupa penerbangan komersial diyakini bisa meningkatkan jumlah wisatawan dari kedua negara dua kali lipat dari tahun lalu.

Jet Blue akan menyediakan layanan perjalanan ke kota-kota di Kuba yang masih sepi pelancong Amerika. Santa Clara sebagai lokasi pendaratan penerbangan perdana juga merupakan kota yang terkenal dengan monumen tokoh revolusioner, Che Guevara.

Hubungan Amerika Serikat dan Kuba terus membaik selama pemerintahan Barack Obama dan Raul Castro. Pemimpin kedua negara tersebut tertangkap kamera beberapa kali bertemu dan bersalaman. Satu dari momen itu adalah ketika upacara kebaktian mengenang Nelson Mandela di Stadion FNB, Soweto, 10 Desember 2013.

Pada 21 Maret 2016, Presiden Raul Castro terang-terangan mengutarakan keinginannya agar Barack Obama mencabut embargo perdagangan dan mengembalikan Teluk Guantanamo ke Kuba. Permintaan Castro disampaikan ketika Obama melakukan kunjungan bersejarah ke negara seterunya itu.

Obama ketika itu berjanji segera melakukan normalisasi hubungan kedua negara yang berseteru sekitar setengah abad. Janji tersebut disampaikan Obama yang berdiri berdampingan dengan Castro di Istana Revolusi Havana.

CNN | AFP | REUTERS | YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

19 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya