Duterte Siap Bahas HAM dengan Obama, Ini Syaratnya  

Reporter

Rabu, 31 Agustus 2016 16:22 WIB

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, melakukan "fist bump", dalam kunjungan ke kamp militer Capinpin, Tanay, Rizal, Filipina, 24 Agustus 2016. REUTERS/Erik De Castro

TEMPO.CO, Manila - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan siap berdiskusi membahas isu hak asasi manusia (HAM) dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama saat bertemu di Laos pekan depan.

Namun Duterte memberi syarat, yakni Obama lebih dulu mendengarkannya sebelum bertanya tentang HAM. "Pertama-tama, mereka harus paham masalah sebelum kami bicara hak asasi manusia. Saya mau tekankan, dengarkan saya: ini masalahnya, lalu kita dapat bicara," kata Duterte, seperti dilansir Channel News Asia, Rabu, 31 Agustus 2016.

Pernyataan Duterte ini untuk merespons pertanyaan, apakah dia bersedia mendiskusikan tentang HAM saat bertemu dengan Obama di Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur pada 6 September 2016 di Laos.

Washington telah menyatakan kepeduliannya mengenai orang-orang yang tewas dibunuh sehubungan dengan kebijakan Duterte perangi narkoba. Duterte, yang diangkat sumpahnya sebagai presiden pada dua bulan lalu, memenuhi janji kampanyenya untuk memberangus narkotik di Filipina.

Hanya dalam tempo kurang dari sebulan sejak Duterte dilantik menjadi presiden pada 30 Juni 2016, jumlah jasad yang ditemukan dalam operasi perang terhadap narkoba mencapai 300 orang. Dari jumlah itu, sekitar 61 orang tewas dibunuh para preman. Dalam operasi perang terhadap narkoba, sekitar 70 ribu pencandu narkoba telah menyerahkan diri kepada pemerintah. Dan kini jumlah yang tewas dalam perang narkoba di Filipina mencapai 2.000 orang.

Pelaku pembunuhan orang-orang yang dianggap jaringan perdagangan narkoba adalah aparat polisi dan aksi main hakim sendiri warga sipil.

CHANNEL NEWS ASIA | ASIA CORRESPONDENT | MARIA RITA




Berita terkait

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

1 Februari 2024

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Menanggapi tuduhan keras Duterte, Marcos hanya tertawa. Dia menyatakan bahwa ia tidak akan memberikan tanggapan serius terhadap pertanyaan tersebut.

Baca Selengkapnya

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

31 Januari 2024

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Marcos bekerja sama dengan putri Duterte, Sara, untuk menjadikannya wakil presiden dalam kemenangan Pemilu 2022. Namun, keretakan dalam aliansi keluarga tersebut muncul ketika petahana telah menyimpang dari kebijakan anti-narkoba dan kebijakan luar negeri pendahulunya.

Baca Selengkapnya

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

12 September 2023

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

Maria Ressa, peraih Nobel Perdamaian 2021 bersama jurnalis Rusia, mendapatkan reputasi karena pengawasan terhadap mantan Presiden Rodrigo Duterte.

Baca Selengkapnya

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

10 Mei 2022

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

Sekitar 400 mahasiswa melakukan protes di luar gedung Komisi Pemilihan Filipina menentang kemenangan Ferdinand Marcos Jr dalam pemilihan presiden

Baca Selengkapnya

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

9 Mei 2022

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

Calon-calon yang bertarung dalam pilpres Filipina ada 10 kandidat dan terdapat 3 nama yang digadang-gadang menggantikan Presden Duterte.

Baca Selengkapnya

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

7 Februari 2022

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

Putra mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos menjadi kandidat yang paling berpeluang menggantikan Presiden Rodrigo Duterte

Baca Selengkapnya

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

17 Januari 2022

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

Komisi pemilihan umum (KPU) Filipina menolak petisi yang berusaha untuk melarang putra mendiang diktator Ferdinand Marcos menjadi capres

Baca Selengkapnya

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

14 Januari 2022

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

Aturan pemerintah Filipina ini menuai kecaman karena dianggap mendiskriminasi warga miskin yang belum memperoleh akses vaksin COVID-19

Baca Selengkapnya

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

7 Januari 2022

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

Warga Filipina yang belum imunisasi vaksin Covid-19 agar tidak keluar rumah jika tidak mendesak. Mereka bakal ditahan jika tak patuh.

Baca Selengkapnya

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

5 Januari 2022

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia tidak akan pernah meminta maaf atas kematian tersangka narkoba yang dibunuh di luar hukum.

Baca Selengkapnya