Sejumlah warga Palestina berkumpul melihat sisa-sisa rumah pejuang Hamas Mohammad al-Fakih yang ditembak mati oleh pasukan Israel di desa Tepi Barat Surif, dekat Hebron, 27 Juli 2016. REUTERS/Mussa Qawasma
TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel menghancurkan rumah seorang warga Palestina yang dituding terlibat dalam penyerangan terhadap sebuah keluarga yang sedang mengendarai mobil di Tepi Barat. "Akibat serangan tersebut, seorang warga Israel tewas, sedangkan istri dan kedua anaknya luka-luka."
Pihak keamanan Israel mengatakan rumah warga Palestina yang diratakan dengan tanah itu berada di Dura, dekat Kota Hebron, Tepi Barat, pada Selasa, 30 Agustus 2016. "Serangan terhadap warga Israel itu dilakukan pada 1 Juli 2016, yang menyebabkan Miki Mark, 48 tahun, ayah 10 anak, tewas."
Gelombang serangan dengan senjata api di Tepi Barat merebak sejak September 2015. Warga Palestina membunuh 34 orang Israel dan dua wisatawan Amerika Serikat. Dalam aksi kekerasan di daerah pendudukan, 208 warga Palestina tewas. "Hampir semua korban tewas itu dihajar peluru tajam serdadu Israel," demikian ditulis Al Arabiya, Selasa ini.
Pemerintah Israel berdalih penghancuran rumah warga Palestina itu sebagai cara paling efektif menekan serangan terhadap mereka. "Ini merupakan taktik hukuman kolektif," ujarnya.
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.