Seorang pria yang mengaku menjadi pemimpin Boko Haram, Abubakar Shekau. FOTO/Social Media courtesy of SITE INTEL GROUP/ via REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Setahun setelah berhasil terbebas dari cengkeraman Boko Haram, pemerintah Nigeria mengizinkan warga Negara Bagian Borno memainkan musik dan tarian yang selama ini menjadi tradisi mereka.
Sebelumnya, masyarakat di Maiduguri, ibu kota Borno, acap kali memainkan musik dan tarian bila mereka berpesta merayakan hari kelahiran atau pernikahan di jalanan. Namun kegembiraan warga masyarakat lenyap ketika kelompok militan Boko Haram menguasai daerah mereka.
"Sebelum ada Boko Haram, jika Anda datang ke Borno, Anda akan menyukainya, Anda akan mencintainya," kata Zanna Hassa Boguma, seorang pegawai pemerintah negeri di Borno, kepada Aljazeera. "Borno adalah rumah bagi kebudayaan dan tradisi," ucapnya.
Hassan Boguma mengatakan, para pimpinan distrik di negara bagian telah diinstruksikan kembali ke domain dan memulai membangkitkan kembali seluruh aspek tradisi Borno dan warga masyarakat.
Dia menambahkan, dengan kembalinya perdamaian secara perlahan-lahan, warga Borno dapat mengekspresikan kebebasannya kepada masyarakat setelah bertahun-tahun terjadi konflik bersenjata. Perang di Nigeria selama enam tahun mengakibatkan sekitar 20 ribu nyawa melayang.
Istri seorang pendeta di Nigeria menjadi pemenang dalam kontes ratu kecantikan negara itu. Selain parasnya menawan, kemampuan intelektualitasnya juga dikagumi.
Perkawinan mubalig Nigeria dengan lebih dari seratus perempuan menghasilkan 203 anak. Mubalig ini dikabarkan meninggal akhir pekan lalu pada usia 93 tahun.