Singapura Bangun Pusat Simulator Penerbangan di Tangerang  

Reporter

Kamis, 25 Agustus 2016 07:14 WIB

Pengunjung memadati jejeran pesawat komersil yang dipamerkan dalam ajang Singapore Airshow 2010 di Singapura, Jumat (05/02). Pameran ini merupakan pameran alat transportasi udara dan alat pertahanan yang terbesar di Asia. AP Photo/Wong Maye-E

TEMPO.CO, Jakarta - Penyedia simulator penerbangan asal Singapura, SIM Aero Asia, berencana membangun pusat pelatihan simulator penerbangan di Tangerang, Provinsi Banten, dengan nilai investasi US$ 50 juta atau setara Rp 666,6 miliar dan beroperasi mulai tahun depan.

Business Development SIM Aero Asia Alex Teoh mengatakan laju pertumbuhan industri penerbangan Indonesia saat ini termasuk paling cepat di Asia. Menurut dia, kondisi tersebut merupakan kesempatan bagi perseroan untuk mengembangkan usahanya.

“Kami sudah mendapatkan izin dari BKPM. Melalui anak usaha kami, PT SIM Aero Indonesia, kami siap menyediakan jasa sewa peralatan simulator bagi maskapai Indonesia, dan sekitarnya,” katanya di Jakarta, Rabu, 24 Agustus 2016.

Alex Teoh menilai kebutuhan alat simulator penerbangan di Indonesia akan semakin tinggi ke depannya. Apalagi, saat ini, sejumlah maskapai Indonesia terus menambah armada guna memenuhi permintaan jasa angkutan udara yang terus meningkat.

Sayangnya, harga alat simulator penerbangan saat ini sangat mahal. Untuk satu alat simulator Airbus A320 saja, diperlukan sekitar US$ 10 juta. Selain itu, biaya untuk perawatan alat simulator cukup besar.

“Padahal setiap pilot wajib melakukan pelatihan menggunakan simulator setiap enam bulan sekali. Alhasil, banyak pilot yang terpaksa training ke luar negeri dengan biaya operasional yang tidak sedikit,” ujar Alex.

Karena itu, Alex optimistis SIM Aero Indonesia dapat ikut berkontribusi terhadap perkembangan industri penerbangan Indonesia pada masa mendatang melalui pelatihan penerbangan yang berkualitas dan sesuai dengan standar internasional.

Sejalan dengan itu, dia mengungkapkan, SIM Aero Indonesia berencana mengadakan pertemuan dengan Direktorat Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan pada Maret 2017, bersamaan dengan kedatangan alat simulator dari Kanada.

“Kami akan meminta sertifikasi dari DGCA untuk alat simulator itu. Setelah persiapan dan sebagainya, alat simulator mulai beroperasi pada kuartal III tahun 2017,” tuturnya.

Alex mengungkapkan, Perseroan berencana menyediakan tiga alat simulator dengan rincian satu simulator pesawat A320 dan dua alat simulator helikopter. Adapun tarif sewa simulator sekitar US$ 400 per jam untuk A320 dan US$ 800 untuk helikopter.

BISNIS.COM

Berita terkait

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

7 jam lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

14 jam lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

16 jam lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

17 jam lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

20 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

1 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

1 hari lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

1 hari lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

1 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

2 hari lalu

Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

Bandara Adi Soemarmo Solo tidak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Tapi tetap layani penerbangan haji.

Baca Selengkapnya