1.062 Orang Tewas dalam Aksi Main Hakim Sendiri di Filipina

Reporter

Selasa, 23 Agustus 2016 10:36 WIB

Rodrigo Duterte. REUTERS

TEMPO.CO, Manila- Selama tujuh minggu Rodrigo Duterte menjabat sebagai presiden Filipina, hampir 1.800 orang tewas dalam operasi memerangi perdagangan narkoba. Duterte memenuhi janji kampanyenya untuk memberantas praktek kejahatan narkoba yang marak di Filipina.

Menurut Kepala kepolisian nasional Filipina Ronald Dela Rosa kepada Komite Senat pada Senin, 22 Agustus 2016, sebanyak 712 orang yang diduga pelaku perdagangan narkoba tewas di tangan polisi yang melakukan operasi sejak 1 Juli lalu. Sementara 1,067 orang lainnya tewas di tangan aksi main hakim sendiri oleh kelompok masyarakat.

Mengutip dari Business Insider, para senator telah mempertanyakan kinerja polisi atas pembunuhan itu dalam acara dengar pendapat antara komite Senat bidang keadilan dan hak asasi manusia dan komite bidang ketertiban publik dan kejahatan narkoba yang berbahaya.

Senator juga mendengarkan pendapat para saksi yang menuding polisi menewaskan anggota keluarga mereka padaha mereka tidak terlibat kejahatan narkoba.

Senator Leila de Lima, Kepala komite keadilan Senat mengatakan kepeduliannya bahwa sejumlah penegak hukum dan mereka yang main hakim sendiri telah memanfaatkan kampanye memerangi narkoba untuk melakukan pembunuhan impunitas. Sebab, pembunuhan itu dilakukan tanpa proses hukum.

"Kami ingin mengetahui kebenaran di balik pembunuhan dan kekerasan itu. Apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa kejadian ini berlanjut,? kata de Lima dalam bahasa Tagalog.

"Saya tidak mengatakan pembunuhan dan penggunaan alat bersenjata bukan tanpa dasar hukum, namun terlalu banyak yang tewas yang tidak kita curigai dan tidak kita pertanyakan apakah peraturan terkait dipatuhi,? kata de Lima.

Para pemimpin agama dari sejumlah denomasi gereja Katolik dan Protestan yang tergabung dalam Kelompok Antar Keyakinan mendesak pemerintah untuk mengevaluasi ketepatan atas pendekatannya untuk memberangus kejahatan narkoba, meski para uskup mendukung Duterte memerangi kejahatan narkoba.

"Ada kebutuhan untuk menganalisis lebih dalam tentang mengapa masalah kejahatan narkoba berkembang dan siapa mengambil untung dari sini," kata para pemimpin gereja ini dalam pernyataan bersama mereka seperti dikutip dari Inquirer, 23 Agustus 2016.

Presiden Duterte diingatkan bahwa perang melawan kejahatan narkoba harus sejalan dengan peraturan dan hak asasi manusia.

"Kami ingin memperingatkan Presiden untuk menghormati hak asasi manusia orang. Kehidupan yang berasal dari Pencipta sangat berarti, ia harus dilindungi semampu mungkin," kata para pemimpin gereja ini.
BUSINESS INSIDER | INQUIRER | MARIA RITA

Berita terkait

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

1 Februari 2024

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Menanggapi tuduhan keras Duterte, Marcos hanya tertawa. Dia menyatakan bahwa ia tidak akan memberikan tanggapan serius terhadap pertanyaan tersebut.

Baca Selengkapnya

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

31 Januari 2024

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Marcos bekerja sama dengan putri Duterte, Sara, untuk menjadikannya wakil presiden dalam kemenangan Pemilu 2022. Namun, keretakan dalam aliansi keluarga tersebut muncul ketika petahana telah menyimpang dari kebijakan anti-narkoba dan kebijakan luar negeri pendahulunya.

Baca Selengkapnya

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

12 September 2023

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

Maria Ressa, peraih Nobel Perdamaian 2021 bersama jurnalis Rusia, mendapatkan reputasi karena pengawasan terhadap mantan Presiden Rodrigo Duterte.

Baca Selengkapnya

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

10 Mei 2022

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

Sekitar 400 mahasiswa melakukan protes di luar gedung Komisi Pemilihan Filipina menentang kemenangan Ferdinand Marcos Jr dalam pemilihan presiden

Baca Selengkapnya

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

9 Mei 2022

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

Calon-calon yang bertarung dalam pilpres Filipina ada 10 kandidat dan terdapat 3 nama yang digadang-gadang menggantikan Presden Duterte.

Baca Selengkapnya

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

7 Februari 2022

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

Putra mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos menjadi kandidat yang paling berpeluang menggantikan Presiden Rodrigo Duterte

Baca Selengkapnya

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

17 Januari 2022

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

Komisi pemilihan umum (KPU) Filipina menolak petisi yang berusaha untuk melarang putra mendiang diktator Ferdinand Marcos menjadi capres

Baca Selengkapnya

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

14 Januari 2022

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

Aturan pemerintah Filipina ini menuai kecaman karena dianggap mendiskriminasi warga miskin yang belum memperoleh akses vaksin COVID-19

Baca Selengkapnya

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

7 Januari 2022

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

Warga Filipina yang belum imunisasi vaksin Covid-19 agar tidak keluar rumah jika tidak mendesak. Mereka bakal ditahan jika tak patuh.

Baca Selengkapnya

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

5 Januari 2022

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia tidak akan pernah meminta maaf atas kematian tersangka narkoba yang dibunuh di luar hukum.

Baca Selengkapnya