Klip Video Diduga Hina Islam, Penyanyi Malaysia Ditangkap  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Senin, 22 Agustus 2016 17:36 WIB

Sejumlah umat Muslim berjalan meninggalkan Masjid Wilayah usai melangsungkan ibadah Salat Jumat di Kuala Lumpur, Malaysia, 19 Juni 2015. Salat Jumat tersebut merupakan salat Jumat pertama di Bulan Ramadan tahun 1436 H. (AP Photo)

TEMPO.CO, George Town - Polisi Diraja Malaysia menangkap seorang penyanyi rap populer Malaysia yang dikenal dengan lirik-lirik nan kontroversial lantaran video musik terbarunya diduga menghina Islam.

Rapper kontroversial Malaysia tersebut, Namewee, ditangkap di Bandara Kuala Lumpur saat baru tiba dari luar negeri pada Minggu, 21 Agustus 2016, sekitar pukul 15.30. Rapper yang memiliki nama asli Wee Meng Chee ini kemudian dibawa ke Penang untuk penyelidikan lebih lanjut dan akan segera dihadapkan ke pengadilan.

"Dia akan dipindahkan ke Penang untuk membantu penyelidikan kami. Kami akan menahannya di pengadilan magistrat George Town besok," kata Asisten Komisioner Polisi Mior Farid Alatrash, seperti dilaporkan New Strait Times, Senin, 22 Agustus 2016.

Setibanya di Penang, Senin, Namewee langsung dijebloskan ke dalam tahanan selama empat hari untuk penyelidikan hingga 25 Agustus mendatang. Penangkapan rapper 33 tahun itu terkait dengan video musik berjudul Oh My God! yang diunggah ke YouTube akhir bulan lalu. Sekelompok warga Malaysia melaporkan video berdurasi empat menit dan beredar viral bulan lalu itu kepada polisi.

Menurut Polisi Diraja Malaysia (PDRM), tayangan video tersebut dianggap menghina agama karena bernyanyi dengan latar belakang beberapa tempat ibadah terkenal di Malaysia. Liriknya juga mengandung unsur penghinaan terhadap agama, terutama Islam. Namun Namewee membantah tuduhan itu dan menyatakan Oh My God bertujuan mempromosikan kerukunan beragama.

Namewee diperiksa di bawah Pasal 295 KUHP Malaysia dengan tuduhan mencemarkan tempat ibadah dengan niat menghina agama. Di bawah pasal, Namewee terancam hukuman 2 tahun penjara.

Klip musik empat menit itu diproduksi oleh Namewee dengan menampilkan sebuah band Taiwan, Nine-One-One, dan direkam di tempat-tempat ibadah di Pulau Penang, termasuk Masjid Terapung Tanjung Bungah.

Bernyanyi dalam bahasa Mandarin Cina, rapper itu juga sangat populer di Taiwan dan Cina. Namun ini bukan kontroversi pertamanya.

Namewee tidak asing dengan kontroversi dan pernah mengeluarkan musik video sama sejak beberapa tahun terakhir, termasuk mengkritik lembaga energi nasional, Tenaga Nasional Berhad (TNB), dan menentang proyek Lynas di Gebeng, Pahang. Video pertama Namewee, Negarukuku, yang diunggah ke YouTube pada 2007, dituding mengejek lagu kebangsaan Malaysia.

Penangkapan Namewee menuai kecaman dari kelompok pegiat hak asasi manusia, Amnesty International (AI). Menurut AI, penangkapan itu merupakan represi pemerintah terhadap seniman Malaysia. "Amnesty Internasional mengimbau agar Namewee dibebaskan segera tanpa syarat jika dia ditahan murni demi kebebasan berekspresi. Hak ini dikukuhkan dalam artikel 19 Universal Declaration of Human Rights dan dijamin dalam artikel 10 dalam konstitusi Malaysia," kata Deputi Direktur AI Josef Roy Benedict, seperti dilaporkan The Star.

THE MALAY MAIL ONLINE | BBC | NEW STRAIT TIMES | THE STAR | YON DEMA

Berita terkait

Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

6 September 2017

Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

Malaysia menangkap dua warga Irak yang diyakini komandan ISIS di Irak Selatan.

Baca Selengkapnya

Harapan Oposisi Jiran

23 Agustus 2017

Harapan Oposisi Jiran

Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.

Baca Selengkapnya

Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

14 Agustus 2017

Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perbedaan pendapat dengan Mahathir Mohamad tidak membenarkan seseorang untuk melakukan kekerasan.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

14 Agustus 2017

Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

Mahathir Mohamad dilempari sandal, sepatu, botol bekas air minum, kembang api, hingga kursi di saat berpidato.

Baca Selengkapnya

Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

21 Juli 2017

Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia, Mohamad Fuzi Harun,tewas dalam serangan udara di Suriah.

Baca Selengkapnya

Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

28 Mei 2017

Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri tersebut.

Baca Selengkapnya

Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

21 Mei 2017

Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

Mahathir Mohamad telah menjanjikan dukungannya untuk kampanye pembebasan musuhnya di masa lalu, Anwar Ibrahim.

Baca Selengkapnya

Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

17 Mei 2017

Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

Pengungsi Rohingya di Malaysia hanya diberi secangkir kecil air dan sedikit makanan, serta terpaksa minum air toilet.

Baca Selengkapnya

Muslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik  

11 Mei 2017

Muslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik  

Organisasi muslim moderat Malaysia terusik dengan keberadaan
Zakir Naik yang ceramahnya dianggap ekstrem.

Baca Selengkapnya

Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara  

10 Mei 2017

Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara  

Kesebelasan Malaysia menolak bertanding untuk kualifikasi Asian Cup di Pyongyang, Korea Utara, 8 Juni mendatang.

Baca Selengkapnya