Anggota ISIS Asal Malaysia Rindu Nasi Lemak, Ingin Mati Syahid

Reporter

Rabu, 17 Agustus 2016 17:01 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Milisi kelompok teroris ISIS dari Malaysia di Suriah dilaporkan sangat merindukan makanan tradisional, seperti nasi lemak dan sambal.

Portal berita online Malaysia, MStar, melaporkan pada 17 Agustus 2016, ahli anti-terorisme Indonesia, Noor Huda Ismail, berhasil mendokumentasikan kehidupan milisi ISIS asal Malaysia dan Indonesia di Suriah dalam sebuah film dokumenter .

Dalam film yang dibuat dalam perjalanan ke Suriah itu, Noor Huda menuturkan beberapa anggota ISIS dari Malaysia dan Indonesia kini ingin kembali ke Tanah Air.

"Mereka mengatakan sangat menginginkan makan nasi lemak. Mereka menyesal karena termakan buaian ilusi tentang kehidupan yang enak di sana," ujar Noor Huda, pendiri Institut Pembangunan Perdamaian Internasional.

Dia menyatakan milisi ISIS itu tidak bisa pulang ke Tanah Air karena diancam akan ditahan. Banyak di antara mereka yang ingin segera ditugaskan menjadi pelaku bunuh diri agar segera menyelesaikan misi dengan mati syahid. Alasannya, mereka bosan dan tertekan dengan suasana di sana.

Noor Huda membuat film berjudul Jihad Selfie, yang mengisahkan perjalanan radikalisasi warga Indonesia berusia 18 tahun, Teuku Akbar Maulana, dan nyaris terlibat dengan kelompok teroris di Suriah.

Dia mulai syuting setelah bertemu dengan Teuku Akbar di Kota Kayseri, Turki, pada 2014. Teuku Akbar sedang mengikuti pengajian agama dan dalam perjalanan ke Suriah.

Film dokumenter Noor Huda membawanya ke perbatasan Turki dengan Suriah, tempat ia bertemu dengan beberapa milisi ISIS dari Malaysia dan Indonesia.

Film dokumenter itu berisi wawancara dengan beberapa mantan milisi ISIS yang ditahan di Indonesia serta menyelami motivasi dan kekesalan mereka.

Film itu menunjukkan Teuku Akbar dan beberapa temannya sedang mencari identitas, tujuan, dan sifat kejantanan.

Noor Huda memiliki dua teman kecil yang menjadi teroris. Salah satunya Utomo Pamungkas, yang terlibat dalam pengeboman di Bali pada 2002.

MSTAR | YON DEMA




Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

23 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

42 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

43 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

51 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

52 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

54 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

54 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

55 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

55 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

55 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya