"Itu Bukan Perang, Tapi Sebuah Invasi"

Reporter

Editor

Selasa, 5 Agustus 2003 16:15 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Cendekiawan Nurcholish Madjid menyatakan seharusnya Indonesia bergabung dengan Perancis, Jerman, Rusia dan Cina untuk menentang invasi AS ke Irak. Pendapat Cak Nur ini disampaikan di Jakarta, Senin (24/3). Menurut Nurcholis, bergabungnya beberapa negara untuk menentang keinginan jahat negara adidaya akan menjadi penyeimbang. Menurutnya, aksi demonstrasi menentang invasi itu hanya bentuk penentangan yang bersifat lunak. Penentangan itu hanya digerakkan oleh hati nurani yang tak setuju dengan solusi perang. Cak Nur tidak ingin menggunakan kata perang untuk krisis di teluk ini tetapi lebih cenderung dengan kata invasi. Menurut Cak Nur, agar dunia ini aman harus ada pengawasan dan penyeimbangan. Kekuatan negara akan menjadi kekuatan penyeimbang atau counter balancing power,kata dia. Menurut Cak Nur, seharusnya India dan Indonesia yang mempunyai jumlah penduduk yang tinggi jika bergabung dengan negara besar lain akn menjadi kekuatan penyeimbang bagi AS. Kalau AS tak adidaya invasi ini tak terlalu menakutkan,ujar Cak Nur. Invasi AS ke Irak ini, kata Cak Nur, menjadi menakutkan karena merupakan negara besar yang didukung oleh negara besar lainnya. tidak menutup kemungkinan, katanya,Bisa terjadi ke negara lainnya termasuk ke Indonesia. ia menyitir banyak kejadian di Indonesia banyak dilatarbelakangi oleh intervensi AS. Menurut Cak Nur, invasi AS ini sangat berbahaya karena mengandung unilateralisme yakni memaksakan kehendak secara sepihak. Serangan AS ke Irak yang dimulai pekan lalu ini tidak direstui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ia menilai perang di Irak ini tidak seperti perang di Vietnam, Korea atau bahkan Perang Teluk I pada tahun 1991. Dulu, selain direstui oleh PBB penyerbuan tentara AS ke Irak dilatarbelakangi oleh rencana Irak menginvasi Kuwait untuk merebut ladang-ladang minyak dan mengimbangi penguasaan Israel yang didukung AS terhadap Palestina. Menurut Nurcholish, dalam konstitusi Indonesia sudah dinyatakan bangsa Indonesia tidak setuju dengan penjajahan suatu negara ke negara lain yang berdaulat. Namun ia mengakui ada banyak faktor yang melatarbelakangi invasi AS ke Irak ini. Disebutkannya ada beberapa alasan ekonomi, minyak, atau menggulingkan rezim Saddam Husein di Irak. Tapi ia tak memberikan analisis soal itu dengan alasan di luar kapasitasnya. Bagja Hidayat --- TNR

Berita terkait

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

2 menit lalu

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

4 menit lalu

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

Peristiwa foto bersama Prabowo dan Lawrence itu terjadi di sela pertemuan tingkat tinggi PM Singapura Lee Hsien Long dan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

8 menit lalu

159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

Cornell University di Ithaca, New York, AS telah menghasilkan 62 pemenang nobel dari alumninya. Usia kampus ini 159 tahun.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

13 menit lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

14 menit lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

New Rush GR Sport Tampil Lebih Segar untuk Keluarga Indonesia

17 menit lalu

New Rush GR Sport Tampil Lebih Segar untuk Keluarga Indonesia

Kesan mobil premium terlihat jelas pada bagian interior dengan balutan hitam di sejumlah elemen

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

25 menit lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

25 menit lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Menghitung Waktu Tempuh dari Rumah ke Surabaya: Legih Singkat Mana Pesawat dengan Kereta Cepat?

25 menit lalu

Menghitung Waktu Tempuh dari Rumah ke Surabaya: Legih Singkat Mana Pesawat dengan Kereta Cepat?

Untuk warga di timur Jakarta, seperti Bekasi dan Depok, naik kereta cepat ke Surabaya bisa jadi lebih menghemat waktu daripada naik pesawat dari Soeta

Baca Selengkapnya

Alasan Partai Gelora Tolak PKS Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

26 menit lalu

Alasan Partai Gelora Tolak PKS Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

Partai Gelora menolak Partai Keadilan Sejahtera atau PKS bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya