TEMPO Interaktif, Jakarta:Cendekiawan Nurcholish Madjid menyatakan seharusnya Indonesia bergabung dengan Perancis, Jerman, Rusia dan Cina untuk menentang invasi AS ke Irak. Pendapat Cak Nur ini disampaikan di Jakarta, Senin (24/3). Menurut Nurcholis, bergabungnya beberapa negara untuk menentang keinginan jahat negara adidaya akan menjadi penyeimbang. Menurutnya, aksi demonstrasi menentang invasi itu hanya bentuk penentangan yang bersifat lunak. Penentangan itu hanya digerakkan oleh hati nurani yang tak setuju dengan solusi perang. Cak Nur tidak ingin menggunakan kata perang untuk krisis di teluk ini tetapi lebih cenderung dengan kata invasi. Menurut Cak Nur, agar dunia ini aman harus ada pengawasan dan penyeimbangan. Kekuatan negara akan menjadi kekuatan penyeimbang atau counter balancing power,kata dia. Menurut Cak Nur, seharusnya India dan Indonesia yang mempunyai jumlah penduduk yang tinggi jika bergabung dengan negara besar lain akn menjadi kekuatan penyeimbang bagi AS. Kalau AS tak adidaya invasi ini tak terlalu menakutkan,ujar Cak Nur. Invasi AS ke Irak ini, kata Cak Nur, menjadi menakutkan karena merupakan negara besar yang didukung oleh negara besar lainnya. tidak menutup kemungkinan, katanya,Bisa terjadi ke negara lainnya termasuk ke Indonesia. ia menyitir banyak kejadian di Indonesia banyak dilatarbelakangi oleh intervensi AS. Menurut Cak Nur, invasi AS ini sangat berbahaya karena mengandung unilateralisme yakni memaksakan kehendak secara sepihak. Serangan AS ke Irak yang dimulai pekan lalu ini tidak direstui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ia menilai perang di Irak ini tidak seperti perang di Vietnam, Korea atau bahkan Perang Teluk I pada tahun 1991. Dulu, selain direstui oleh PBB penyerbuan tentara AS ke Irak dilatarbelakangi oleh rencana Irak menginvasi Kuwait untuk merebut ladang-ladang minyak dan mengimbangi penguasaan Israel yang didukung AS terhadap Palestina. Menurut Nurcholish, dalam konstitusi Indonesia sudah dinyatakan bangsa Indonesia tidak setuju dengan penjajahan suatu negara ke negara lain yang berdaulat. Namun ia mengakui ada banyak faktor yang melatarbelakangi invasi AS ke Irak ini. Disebutkannya ada beberapa alasan ekonomi, minyak, atau menggulingkan rezim Saddam Husein di Irak. Tapi ia tak memberikan analisis soal itu dengan alasan di luar kapasitasnya. Bagja Hidayat --- TNR
Berita terkait
Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi
2 menit lalu
Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi
Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.
5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta
25 menit lalu
5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta
Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah