Sejumlah wanita yang berhasil lolos dari penculikan Boko Haram di Damasak, Nigeria, 24 Maret 2015. Militan Boko Haram telah menculik lebih dari 400 perempuan dan anak-anak Nigeria dari wilayah Damasak. REUTERS/Joe Penney
TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok pemberontak bersenjata Boko Haram merilis video siswa perempuan yang diculik pada 2014. Kepada pemerintah Nigeria, Boko Haram menawarkan pertukaran tawanan dengan imbalan pembebasan anggotanya yang berada di penjara.
Boko Haram merilis video pada Minggu, 14 Agustus 2016. Dalam video tersebut, tampak 276 siswa yang mereka culik dari sekolah menengah di Chibok pada 14 April 2014. Sebanyak 57 siswa berhasil melarikan diri dari penculikan tersebut.
Pejuang bertopeng menyatakan tuntutannya sambil berdiri di depan puluhan siswa perempuan. Ia menuntut pembebasan anggota Boko Haram. "Mereka harus tahu bahwa anak-anak mereka masih di tangan kami," kata seorang anggota Boko Haram sambil memegang senapan dengan kepala ditutupi sorban dalam video yang di-posting di YouTube.
Ia mengeluhkan serangan udara pemerintah terhadap kamp Boko Haram. Ketika itu, Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengambil alih kekuasaan pada Mei 2015. Ia bersumpah untuk menghancurkan Boko Haram dalam waktu satu tahun. Namun Boko Haram tetap aktif dan menewaskan ratusan orang dalam insiden bom bunuh diri.
Ia memperingatkan Buhari, "Jika pasukannya mencoba menyelamatkan gadis-gadis, Boko Haram akan membunuh mereka. Jangan buang waktu, lepaskan anggota kami dalam tahanan dan kami akan melepaskan anak-anak."
Ia mengulangi permintaan yang dibuat dalam video pertama yang dirilis sebulan setelah penangkapan mereka. "Saya menculik gadis Anda dan saya akan menjualnya di pasar," ujar pemimpin Boko Haram, Abubakar Shekau, dalam video saat itu.
Menteri Informatika Nigeria Lai Mohammed mengatakan pemerintah telah melakukan kontak terhadap orang-orang di belakang video dan bekerja untuk membebaskan gadis-gadis itu. "Kami berada di atas situasi," tuturnya. "Namun kami sangat berhati-hati, situasi telah diperparah oleh perpecahan dalam kepemimpinan Boko Haram. Kami perlu menjamin keamanan anak-anak."