Akui Berkata Kasar kepada Ketua MA, Duterte: Saya Mohon Maaf  

Reporter

Jumat, 12 Agustus 2016 08:29 WIB

Seorang tersangka pengguna narkoba diborgol saat penggerebekan malam hari di Manila, Filipina, 16 Juli 2016. Presiden terpilih Filipina Rodrigo Duterte, menyatakan perang terhadap kejahatan dan narkoba. Dondi Tawatao/Getty Images

TEMPO.CO, Manila - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyesali pernyataan kasarnya kepada Ketua Mahkamah Agung Maria Lourdes Sereno yang disampaikan pada awal pekan ini. Duterte memohon maaf kepada Sereno seraya menyatakan tidak berniat bersikap kasar kepadanya.

Duterte beralasan, ia sebagai presiden menghadapi masalah yang sangat besar dalam hal memerangi perdagangan narkotik yang melibatkan sejumlah pejabat pemerintah, termasuk beberapa hakim.

"Saya memohon maaf kepada Ketua Mahkamah Agung atas kata-kata kasar saya. Saya tidak pernah bermaksud begitu. Ini karena masalah yang sangat besar skalanya," kata Duterte, seperti dilansir Gmanetwork.com, 11 Agustus 2016.

Sebelumnya, Duterte mengancam Sereno agar memberlakukan darurat perang jika wanita itu mempertanyakan kebijakannya memerangi perdagangan narkotik.

Ancaman Duterte merespons surat Sereno yang mempertanyakan tentang tujuh hakim yang masuk daftar nama-nama pejabat yang terlibat kejahatan narkotik dan diumumkan secara terbuka kepada publik Filipina.

Dalam suratnya, Sereno menuturkan telah menganjurkan para hakim menolak bertanggung jawab jika tidak ada perintah penangkapan resmi atas diri mereka. Menurut Sereno, pengadilan tinggi yang berwenang memeriksa dan menjatuhkan sanksi kepada hakim-hakim yang melakukan pelanggaran hukum.

Sehubungan dengan pernyataan maafnya, Duterte menjelaskan, begitulah cara dia menyelesaikan masalah sebagai presiden yang diberi kewenangan. Dia pun menyatakan tidak akan mengarah kepada perintah penangkapan mereka yang masuk dalam daftar. Tugasnya adalah menginformasikan kepada publik tentang bahaya yang sedang dihadapi dengan penyebaran narkotik di Filipina saat ini.

GMANETWORK.COM | MARIA RITA




Berita terkait

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

1 Februari 2024

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Menanggapi tuduhan keras Duterte, Marcos hanya tertawa. Dia menyatakan bahwa ia tidak akan memberikan tanggapan serius terhadap pertanyaan tersebut.

Baca Selengkapnya

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

31 Januari 2024

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Marcos bekerja sama dengan putri Duterte, Sara, untuk menjadikannya wakil presiden dalam kemenangan Pemilu 2022. Namun, keretakan dalam aliansi keluarga tersebut muncul ketika petahana telah menyimpang dari kebijakan anti-narkoba dan kebijakan luar negeri pendahulunya.

Baca Selengkapnya

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

12 September 2023

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

Maria Ressa, peraih Nobel Perdamaian 2021 bersama jurnalis Rusia, mendapatkan reputasi karena pengawasan terhadap mantan Presiden Rodrigo Duterte.

Baca Selengkapnya

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

10 Mei 2022

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

Sekitar 400 mahasiswa melakukan protes di luar gedung Komisi Pemilihan Filipina menentang kemenangan Ferdinand Marcos Jr dalam pemilihan presiden

Baca Selengkapnya

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

9 Mei 2022

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

Calon-calon yang bertarung dalam pilpres Filipina ada 10 kandidat dan terdapat 3 nama yang digadang-gadang menggantikan Presden Duterte.

Baca Selengkapnya

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

7 Februari 2022

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

Putra mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos menjadi kandidat yang paling berpeluang menggantikan Presiden Rodrigo Duterte

Baca Selengkapnya

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

17 Januari 2022

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

Komisi pemilihan umum (KPU) Filipina menolak petisi yang berusaha untuk melarang putra mendiang diktator Ferdinand Marcos menjadi capres

Baca Selengkapnya

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

14 Januari 2022

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

Aturan pemerintah Filipina ini menuai kecaman karena dianggap mendiskriminasi warga miskin yang belum memperoleh akses vaksin COVID-19

Baca Selengkapnya

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

7 Januari 2022

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

Warga Filipina yang belum imunisasi vaksin Covid-19 agar tidak keluar rumah jika tidak mendesak. Mereka bakal ditahan jika tak patuh.

Baca Selengkapnya

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

5 Januari 2022

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia tidak akan pernah meminta maaf atas kematian tersangka narkoba yang dibunuh di luar hukum.

Baca Selengkapnya