Serangan Gas Klorin Tewaskan Empat Warga Suriah  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Kamis, 11 Agustus 2016 15:31 WIB

Anak-anak menghirup oksigen saat dirawat oleh petugas medis di Kfar Zeita, sebuah desa yang dikuasai pemberontak di provinsi Hama, Damaskus (18/4). Pemerintah Suriah telah menyerang wilayah yang dikuasai pemberontak dengan gas klorin beracun dalam beberapa bulan terakhir, puluhan pria, wanita dan anak-anak batuk, tersedak dan terengah-engah akibat serangan gas klorin. AP/Shaam News Network

TEMPO.CO, Damaskus - Sedikitnya empat orang tewas dan puluhan lain mengalami sesak napas akibat gas yang diyakini sebagai klorin dijatuhkan bersama bom-bom barel di sebuah rumah sakit di Aleppo, Suriah, pada Rabu, 10 Agustus 2016.

Manajer Rumah Sakit Al Quds di Aleppo, Hamza Khatib, menyatakan pihaknya mencatat empat orang tewas akibat keracunan gas dan 55 lain luka-luka, tujuh di antaranya masih dalam perawatan rumah sakit.

Khatib menyatakan masih menyimpan potongan pakaian pasien dan serpihan bom tong sebagai bukti untuk dianalisis.

Sebelumnya, Syria Civil Defence (SCD), organisasi penyelamatan di wilayah yang dikuasai kelompok separatis, mencatat, tiga orang tewas dan 22 lain cedera setelah tong berisi gas yang diduga klorin jatuh di Zubdiya. Kelompok yang mengaku netral sebagai relawan tanggap darurat menuturkan tidak dapat memastikan gas itu secara independen.

Adapun pegiat hak asasi manusia Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, yang berbasis di London, menyatakan sebuah helikopter menjatuhkan bom barel di permukiman Seif al Dawla dan Zubdiya, menyebabkan kematian seorang wanita dan anaknya karena sesak napas.

Aleppo, yang merupakan sebuah kota di Suriah utara yang padat penduduk sebelum perang berkecamuk, kini terbagi menjadi distrik yang dikuasai pemberontak dan yang dikuasai pemerintah. Menguasai kembali seluruh Kota Aleppo akan menjadi pencapaian besar bagi Presiden Suriah Bashar al-Assad selama konflik yang telah berlangsung lima tahun.

Serangan menggunakan senjata kimia ini adalah yang kesekian kalinya pada bulan ini. Selasa pekan lalu, sedikitnya lima orang tewas dan 33 lain, termasuk anak-anak, mengalami luka parah dalam dua serangan terpisah yang melibatkan penggunaan senjata kimia.

Serangan pertama terjadi di kota tua di wilayah Aleppo, Suriah barat daya, ketika kelompok militan takfiri menggempur sebuah permukiman menggunakan senjata artileri.

Direktur Kesehatan Aleppo Mohammad Hazouri mengatakan kelompok militan itu menggunakan peluru yang diisi dengan gas beracun dalam serangan tersebut.

Namun pemerintah dan pasukan oposisi membantah telah menggunakan senjata kimia selama konflik Suriah. Negara Barat menuding pemerintah Suriah bertanggung jawab atas serangan gas klorin dan bahan kimia lain. Sebaliknya, pemerintah Assad dan Rusia menuding pasukan oposisi pemberontaklah yang menggunakan gas.

Penyelidik Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan gas sarin digunakan di Ghouta selatan pada 2013. PBB menuduh Damascus bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 1.429 orang, termasuk 426 anak-anak, tersebut. Damaskus membantah dan menuding pemberontak.

SKY NEWS | REUTERS | YON DEMA



Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya