Google Hapus Palestina dari Aplikasi Peta, Dunia Protes

Reporter

Senin, 8 Agustus 2016 16:32 WIB

Google maps pada iPhone. huffpost.com

TEMPO.CO, Yerusalem - Mesin pencarian Internet terbesar di dunia, Google, menuai kritik keras dari masyarakat di seluruh dunia setelah perusahaan asal Amerika Serikat itu menghapus Palestina dari aplikasi petanya, Google Maps.

Masyarakat yang hendak mencari Palestina di Google Maps akan menemukan peta kosong dengan Gaza, Yudea, dan Samaria masuk dalam teritorial Israel. Hal ini terjadi sejak akhir pekan lalu.

Seperti dilansir Daily Star, penghapusan tersebut bahkan memicu sebuah petisi online yang hingga Minggu, 7 Agustus 2016, berhasil mengumpulkan lebih dari 116 ribu tanda tangan. Dalam petisi itu, kelalaian Google disebut sebagai penghinaan yang teramat pedih terhadap Palestina karena tidak disertakan pada Google Maps.

"Apakah Google sengaja atau terlibat langsung dalam pembersihan etnis oleh pemerintah Israel terhadap Palestina?" bunyi petisi tersebut.

Pada akun media sosial, seperti Facebook dan Twitter, para netizen dari seluruh dunia mengunggah beberapa pernyataan untuk menyerang perusahaan raksasa teknologi tersebut terkait dengan hilangnya nama Palestina dari Google Maps.

Organisasi wartawan Palestina (PJF) menyatakan bahwa penghapusan nama Palestina dari peta Google merupakan upaya Tel Aviv untuk membangun paradigma generasi mendatang bahwa Israel merupakan negara yang sah serta melenyapkan Palestina untuk selamanya. PJF juga mengklaim tindakan itu adalah bagian dari upaya mendistorsi sejarah dan geografi serta hak rakyat Palestina atas tanah air mereka sendiri.

Untuk itu, PJF menuntut Google untuk segera mengembalikan Palestina dalam Google Maps. Sebab, langkah menghilangkan Palestina dari aplikasi peta dianggap bertentangan dengan semua norma dan konvensi internasional.

Palestina adalah negara berdaulat de jure di Timur Tengah yang diakui 136 negara anggota PBB dan sejak 2012 memiliki status negara pengamat non-anggota. Dengan beribu kota di Ramallah, Palestina saat ini dipimpin Mahmoud Abbas.

JEWISH PRESS | DAILY STAR | PRESS TV | YON DEMA

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

11 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

23 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya