Duterte Perintahkan Tentara Filipina Tumpas Abu Sayyaf  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Senin, 8 Agustus 2016 14:05 WIB

Presiden Filipina terpilih, Rodrigo Duterte memaparkan pidato pertamanya usai pelantikan di istana Malacanang, Manila, 30 Juni 2016. Duterte bersumpah akan melawan kelompok militan Abu Sayyaf yang bermukim di Filipina Selatan. Presidential Palace/Handout via Reuters

TEMPO.CO, Manila - Presiden Rodrigo Duterte meminta tentara Filipina meningkatkan tekanan terhadap kelompok teroris, termasuk menumpas kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan. "Tidak akan ada kesepakatan damai. Mereka harus dihabisi sampai orang terakhir," kata Duterte, seperti yang dilansir Update Philippines, Minggu, 7 Agustus 2016.

Perintah itu disampaikan Duterte di hadapan sekitar 200 tentara di Aula Bondad, Central Command Angkatan Bersenjata Filipina (AFP), di Barangay Lahug, Cebu City. Dia juga menegaskan, pemerintahannya tidak akan berkoalisi dengan pemberontak komunis. "Saya tidak akan pernah setuju untuk berkoalisi dengan pemberontak komunis," ujarnya.

Duterte berjanji meningkatkan kekuatan AFP dengan menambah 10 ribu tentara tahun depan dan memberikan peralatan terbaik untuk militer dan polisi. Dia mengatakan ancaman terbesar bagi negara dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan adalah terorisme. "Saya ingin mempersiapkan negara untuk menghadapi ini," katanya.

Sebagaimana diketahui, selama ini keberadaan kelompok Abu Sayyaf dianggap telah meresahkan masyarakat. Bukan hanya Filipina, melainkan beberapa negara tetangga, seperti Indonesia dan Malaysia, juga mendapat gangguan dari kelompok itu.

Contoh terbaru adalah penyanderaan terhadap anak buah kapal asal Indonesia. Untuk menangani penyanderaan itu, Indonesia, Malaysia, dan Filipina telah meneken kesepakatan untuk melakukan pengamanan bersama. Kesepakatan diteken pada Mei lalu di Yogyakarta, sedangkan standar operasinya akan dirumuskan di Bali pada akhir pekan ini. Isinya meliputi koridor penjagaan, patroli bersama, dan pertukaran informasi intelijen.

UPDATE PHILIPPINES|PHIL STARS|INQUIRER|YON DEMA

Berita terkait

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

1 Februari 2024

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Menanggapi tuduhan keras Duterte, Marcos hanya tertawa. Dia menyatakan bahwa ia tidak akan memberikan tanggapan serius terhadap pertanyaan tersebut.

Baca Selengkapnya

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

31 Januari 2024

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Marcos bekerja sama dengan putri Duterte, Sara, untuk menjadikannya wakil presiden dalam kemenangan Pemilu 2022. Namun, keretakan dalam aliansi keluarga tersebut muncul ketika petahana telah menyimpang dari kebijakan anti-narkoba dan kebijakan luar negeri pendahulunya.

Baca Selengkapnya

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

12 September 2023

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

Maria Ressa, peraih Nobel Perdamaian 2021 bersama jurnalis Rusia, mendapatkan reputasi karena pengawasan terhadap mantan Presiden Rodrigo Duterte.

Baca Selengkapnya

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

10 Mei 2022

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

Sekitar 400 mahasiswa melakukan protes di luar gedung Komisi Pemilihan Filipina menentang kemenangan Ferdinand Marcos Jr dalam pemilihan presiden

Baca Selengkapnya

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

9 Mei 2022

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

Calon-calon yang bertarung dalam pilpres Filipina ada 10 kandidat dan terdapat 3 nama yang digadang-gadang menggantikan Presden Duterte.

Baca Selengkapnya

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

7 Februari 2022

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

Putra mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos menjadi kandidat yang paling berpeluang menggantikan Presiden Rodrigo Duterte

Baca Selengkapnya

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

17 Januari 2022

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

Komisi pemilihan umum (KPU) Filipina menolak petisi yang berusaha untuk melarang putra mendiang diktator Ferdinand Marcos menjadi capres

Baca Selengkapnya

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

14 Januari 2022

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

Aturan pemerintah Filipina ini menuai kecaman karena dianggap mendiskriminasi warga miskin yang belum memperoleh akses vaksin COVID-19

Baca Selengkapnya

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

7 Januari 2022

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

Warga Filipina yang belum imunisasi vaksin Covid-19 agar tidak keluar rumah jika tidak mendesak. Mereka bakal ditahan jika tak patuh.

Baca Selengkapnya

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

5 Januari 2022

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia tidak akan pernah meminta maaf atas kematian tersangka narkoba yang dibunuh di luar hukum.

Baca Selengkapnya