Dibiarkan Kelaparan, 500 Ekor Sapi di India Mati  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Minggu, 7 Agustus 2016 15:16 WIB

Seekor sapi berdiri di tengah jalanan yang dilintasi kendaraan bajaj di Bengaluru, India, 2 Juni 2015. REUTERS/Abhishek N. Chinnappa

TEMPO.CO, New Delhi - Sedikitnya 500 sapi telah mati di kandang yang dikelola pemerintah di Negara Bagian Rajasthan, India Barat. Demikian laporan media lokal pada Sabtu, 6 Agustus 2016.

Sapi itu mati selama dua pekan belakangan karena tidak diacuhkan oleh para pejabat tempat penampungan sapi Hingonia di Jaipur, Ibu Kota Rajasthan.

"Lebih dari 500 sapi telah mati dalam dua pekan belakangan," kata saluran televisi berita lokal, NDTV, dengan mengutip keterangan relawan di tempat penampungan itu.

Menurut para pejabat, 266 pekerja yang terlibat sebagai tenaga kerja kontrak di tempat penampungan sapi melakukan mogok pada Juli untuk menuntut gaji mereka, yang telah ditahan sejak Mei. Akibatnya semua sapi itu tidak dirawat.

Dokter hewan pemerintah, Devendra Kumar Yadav, mengatakan kepada media, kebanyakan sapi tersebut mati karena kelaparan, "Mereka tidak diberi makan secara layak dan itulah alasan di balik kematian sebagian besar sapi," kata Yadav, sebagaimana dikutip Xinhua, yang dipantau Antara di Jakarta, Minggu siang, 7 Agustus 2016.

Para pejabat belum menjelaskan jumlah sapi yang mati di tempat penampungan-sapi terbesar di negeri tersebut dan menuding hujan sebagai penyebab kematian sapi itu.

"Semua sapi yang sakit di kota ini dibawa ke sini dan alasan lain ialah hujan lebat (muson)," kata Bhagwat Singh Dewal, pemimpin tempat penampungan tersebut.

Menurut Dewal, 20 sapi mati di tempat penampungan itu setiap hari. Dewal juga mengakui gaji para pekerja tersebut masih ditahan.

Tempat penampungan itu memiliki anggaran tahunan sebesar US$ 3 juta. Rajasthan dikelola Bharatiya Janata Party dan memiliki seorang menteri yang bertugas dalam urusan sapi di negara bagian tersebut.

Mayoritas pemeluk agama Hindu menganggap sapi sebagai hewan suci, dan menyembelihnya dilarang di sebagian besar negara bagian India. Untuk mempertahankan sapi, kelompok yang bernaung di bawah organisasi sayap kanan Hindu telah muncul di daerah pedesaan India untuk melindungi mereka serta menghentikan penjualan daging sapi.

Namun, main hakim sendiri tampaknya telah meningkat sejak 2014, tahun Bharatiya Janata Party tak berkuasa di bawah kepemimpinan Narendra Modi. Serangan mematikan terhadap orang yang dicurigai membawa daging sapi telah memperlihatkan peningkatan di seluruh negara bagian India.

Pada Juli, empat lelaki Dalit yang diduga menjadi pekerja penyamakan diserang pengawas sapi saat mereka berusaha menguliti sapi yang mati di kota kecil Una di Negara Bagian Gujarat. Serangan itu memicu protes besar-besaran setelah video mengenai orang-orang tersebut beredar.

Tahun lalu, seorang lelaki yang berusia 50 tahun dipukuli hingga tewas dan putranya cedera oleh sekelompok orang Hindu di Dadri di Uttar Pradesh, gara-gara desas-desus bahwa keluarga tersebut makan daging sapi.

Penyembelihan sapi adalah masalah sensitif di India dan kadangkala mengobarkan kemarahan di kalangan masyarakat.

ANTARA

Berita terkait

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

4 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

8 hari lalu

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.

Baca Selengkapnya

Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

8 hari lalu

Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

9 hari lalu

Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo T3x 5G ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1.

Baca Selengkapnya

Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

11 hari lalu

Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.

Baca Selengkapnya

Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

13 hari lalu

Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

Hari ini 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar, India. Peristiwa tersebut diabadikan dalam film Jallianwala Bagh, Berikut sinopsis dan pemerannya.

Baca Selengkapnya

Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

13 hari lalu

Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

16 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

New Delhi dan Hanoi jadi Kota Tujuan Wisata Paling Murah di Dunia, Bali Peringkat Berapa?

18 hari lalu

New Delhi dan Hanoi jadi Kota Tujuan Wisata Paling Murah di Dunia, Bali Peringkat Berapa?

Survei ini berdasarkan beberapa penilaian, termasuk harga makanan, transportasi lokal, dan penginapan. New Delhi dan Hanoi di urutan teratas.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Selangkah Lebih Maju, Pemerintah Kirim Tim ke India dan Beri Ruang Fiskal

19 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Selangkah Lebih Maju, Pemerintah Kirim Tim ke India dan Beri Ruang Fiskal

Program makan siang gratis Prabowo mendapat dukungan pemerintah, yang mengirim tim studi banding ke India serta memberi ruang fiskal di RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya