Suasana kota Aleppo saat kunjungan Kerja Dubes RI pada 1416 Juni 2016. Foto: KBRI Suriah
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah laporan menyebutkan, pasukan pemerintah Suriah melancarkan serangan udara ke Aleppo menyebabkan sedikitnya enam rumah sakit hancur. Menurut lambaga hak asasi manusia bermarkas di Amerika Serikat, Rabu, 7 Agustus 2016, tindakan tersebut digolongkan ke dalam kejahatan perang.
Physicians for Human Rights (PHR) mengatakan, serangan yang digencarkan oleh pasukan pemerintah terhadap fasilitas medis tersebut paling buruk di kawasan Aleppo sejak perang yang memakan 250 ribu jiwa itu dimulai lima tahun silam.
"Fasilias kesehatan itu porak-poranda pada 23 Juli dan 31 Juli 2016," kata PHR yang berkantor di New York, seperti ditulis Al Arabiya, Kamis, 8 Agustus 2016.
Kota dan Provinsi Aleppo di antara kawasan yang paling keras dihantam perang sejak kesepakatan gencatan senjata melibatkan pasukan pemerintah dan pemberontak gagal.
"Sejak Juni 2016, kami menerima laporan bahwa serangan mematikan di sana kian meningkat terhadap penduduk sipil dan fasilitas kesehatan di Aleppo," ujar Direktur Program PHR, Widney Brown, melalui sebuah pernyataan. "Setiap serangan itu adalah kejahata perang."
Pasukan pemerintah bersama sekutunya dan dukungan Rusia telah meningkatkan serangan dalam beberapa bulan terakhir ini. Adapun sejak awal Juli 2016, mereka terus merangsek menuju beberapa kawasan di Aleppo yang dikuasai pemberontak untuk direbut kembali.
"Pengeboman, kegagalan bantuan kemanusinaan dan Peserikatan Bangsa Bangsa mengirimkan bantuan kepada para korban bakal segera menjadi bencana," kata Brown.
PHR berkata, lembaganya memiliki dokumen lebih dari 370 serangan terhadap 265 fasilitas medis selama perang berlangsung dan sebanyak 750 tenaga medis ditahan.
Banyak rumah sakit dihantam mesin perang dan hancur sejak konflik besenjata lima tahun. Pada April 2016, sebuah serangan udara menghajar sebuah rumah sakit di kawasan yang dikuasai pemberontak di Aleppo menyebabkan puluhan orang tewas. "Beberapa hari kemudian, roket pemberontak menghantam sebuah rumah sakit pemerintah di dalam Kota Aleppo."