India Akan Pulangkan Warganya yang Kelaparan di Saudi  

Reporter

Minggu, 31 Juli 2016 17:41 WIB

Anwaar Hussain, bersama dengan pekerja lainnya berbuka puasa bersama diantara mesin air di Delhi, India, 14 Juni 2016. REUTERS/Adnan Abidi

TEMPO.CO, New Delhi - Pemerintah India menyatakan akan mengirim pejabatnya untuk memulangkan sekitar 10 ribu warga yang kelaparan di Arab Saudi.

Seperti dilansir Reuters, Ahad, 31 Juli 2016, Menteri Luar Negeri Sushma Swaraj mengatakan dalam akun Twitter bahwa sekitar 10 ribu warga di Arab Saudi dan Kuwait menghadapi “krisis pangan” karena kondisi ekonomi yang memburuk di kedua negara tersebut. Sedangkan sekitar 3 juta warga India di Saudi, menurut Swaraj, membutuhkan bantuan.

"Sejumlah besar warga India kehilangan pekerjaan di Saudi dan Kuwait. Majikan mereka tidak membayar upah dan menutup pabrik,” demikian cuitan Swaraj pada Sabtu kemarin. “Meski kondisi di Kuwait lebih baik, para pekerja di Saudi bernasib lebih buruk.”

Swaraj menambahkan, pemerintah India mengirim Wakil Menteri Luar Negeri Satu, V.K. Singh, ke Saudi pekan depan. Sedangkan wakil menteri lain, M.J. Akbar, akan membahas masalah ini dengan pemerintah kedua negara di Timur Tengah tersebut. “Pemerintah memantau masalah ini setiap jam.”

Konsulat Jenderal India di Jeddah dalam akunnya mengatakan pihaknya telah membagikan 15.475 kilogram pasokan makanan bagi warga India. Unggahan itu menyertakan foto yang memperlihatkan warga India antre mengambil bantuan pangan.

Kondisi sulit yang dialami buruh migran India terjadi seiring dengan meningkatnya aksi protes terkait dengan kondisi kerja di Saudi. Ratusan pekerja asing berunjuk rasa di perusahaan konstruksi Saudi Oger di Jeddah pada akhir pekan lalu. Arab News melaporkan, para pekerja yang menuntut pembayaran upah yang telah terlambat selama tujuh bulan itu dibubarkan paksa oleh polisi karena mengganggu lalu lintas.

Saat diminta tanggapan oleh Reuters, Saudi Oger menolak menjawab. Pemerintah Saudi menyatakan tengah menyelidiki keluhan perusahaan yang tidak membayar upah pegawai, terutama buruh migran.

Rendahnya harga minyak memaksa pemerintah Saudi memotong anggaran sejak tahun lalu. Hal ini menyebabkan tekanan berat pada perusahaan lokal yang sangat bergantung pada kontrak dari pemerintah. Akibatnya, sejumlah perusahaan kesulitan membayar upah buruh migran mereka sehingga terjadi pemecatan puluhan ribu orang. Hal ini membuat para buruh migran, termasuk dari India, tak bisa lagi membeli makanan, bahkan tiket untuk pulang kampung.

REUTERS | ARAB NEWS | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

10 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

14 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

21 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

1 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

3 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

3 hari lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

3 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

3 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya