Penyiksaan Anak di Penjara Australia Mirip di Guantanamo  

Reporter

Rabu, 27 Juli 2016 20:04 WIB

Tahanan remaja yang sdang disiksa. heraldsun.com.au

TEMPO.CO, Canberra - Rekaman yang diambil dari dalam penjara khusus anak-anak di Australia mengejutkan banyak pihak. Adegan penyiksaan terhadap tahanan anak-anak di Pusat Penahanan Remaja Don Dale, Northen Territory, Australia, terlihat sangat kejam layaknya teroris di penjara Guantanamo, Kuba.

Rekaman tersebut terungkap melalui siaran dalam program televisi ABC, Four Corners, pada Senin, 25 Juli 2016. Rekaman itu memperlihatkan seorang remaja ditelanjangi, dipukul, dan diserang dengan gas air mata.

Seperti dilansir BBC pada 26 Juli, remaja dalam rekaman tersebut diidentifikasi sebagai Dylan Voller, yang dihukum untuk beberapa pelanggaran termasuk pencurian mobil, perampokan, dan penyerangan. Rekaman itu dikatakan diambil antara 2014 dan 2015, saat itu usia Voller masih 13 atau 14 tahun. Dia terlihat diikat di kursi dengan wajah ditutupi selembar kain dan dipukuli oleh sipir penjara.

Aksi pengikatan tersebut dilakukan setelah Voller mengamuk akibat menggunakan narkotik. Namun penanganan dari petugas dianggap terlalu berlebihan dan kejam terhadap seorang anak remaja.

Pembawa acara Four Corners, Sarah Henderson, bahkan mengatakan penyiksaan tersebut tidak terjadi di Abu Ghuraib dan Teluk Guantanamo, tapi di Australia, negara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia. "Ini adalah tindakan barbar. Ini adalah peradilan anak di Northern Territory, sebuah sistem yang malah menyiksa anak-anak bermasalah, bukan merehabilitasi mereka," kata Henderson.

Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull bahkan telah memerintahkan untuk segera melakukan penyelidikan mendalam terhadap penyiksaan yang dialami anak-anak di Pusat Penahanan Remaja Don Dale, Northen Territory. "Kami akan membentuk komisi khusus untuk menyelidiki insiden ini dan berniat melakukannya bersama pemerintah Northern Territory," ujar Turnbull seperti dikutip BBC.

Setelah video itu tersebar, Voller, 17 tahun, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang bersimpati kepadanya dan berjanji akan menuntut pusat pemulihan tersebut. Tidak hanya Voller, lima narapidana lain juga akan melakukan gugatan.

HERALD SUN | BBC | YON DEMA

Berita terkait

Diprotes, Foto PM Australia Turnbull Gendong Cucu Sambil Ngebir

15 September 2017

Diprotes, Foto PM Australia Turnbull Gendong Cucu Sambil Ngebir

Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull menjadi sasaran amukan netizen saat fotonya menggendong cucu sambil memegang segelas bir jadi viral.

Baca Selengkapnya

Pine Gap Australia Pasok Data Intelijen Soal Indonesia ke Amerika  

22 Agustus 2017

Pine Gap Australia Pasok Data Intelijen Soal Indonesia ke Amerika  

Markas intelijen Australia, Pine Gap, yang memasok informasi tentang Indonesia dan negara-negara lain ke Amerika berlokasi di kawasan terpencil.

Baca Selengkapnya

Kaki Remaja Australia Ini Penuh Darah Usai Berendam di Pantai

8 Agustus 2017

Kaki Remaja Australia Ini Penuh Darah Usai Berendam di Pantai

Remaja Australia ini kaget menyaksikan kedua pergelangan kakinya berlumuran darah setelah direndam di tepi pantai. Ayahnya menemukan jawabannya.

Baca Selengkapnya

Ups, PM Australia Tertangkap Basah Mengejek Donald Trump

16 Juni 2017

Ups, PM Australia Tertangkap Basah Mengejek Donald Trump

PM Australia Malcolm Turnbull saat ini kewalahan menghadapi sorotan media setelah dirinya tertangkap basah mengolok-olok Presiden Amerika Donald Trump

Baca Selengkapnya

Terlalu Ramah, Anjing Ini Dipecat Dari Kepolisian -Oops

9 Juni 2017

Terlalu Ramah, Anjing Ini Dipecat Dari Kepolisian -Oops

Gavel yang baru berusia berusia satu tahun itu, harus kehilangan posisi karena dinilai terlalu ramah dan manja untuk berada dalam tim polisi.

Baca Selengkapnya

Cina Dituduh Lakukan Aksi Intelijen Besar-Besaran di Australia

12 Mei 2017

Cina Dituduh Lakukan Aksi Intelijen Besar-Besaran di Australia

Pejabat di Kementerian Pertahanan Australia mengungkapkan Cina selama ini melakukan aksi intelijen besar-besaran terhadap Australia.

Baca Selengkapnya

Pria Pengangguran Ini Menang Lotere Hampir 500 Miliar Rupiah

12 Mei 2017

Pria Pengangguran Ini Menang Lotere Hampir 500 Miliar Rupiah

Seorang pria yang sedang menganggur di Australia memenangkan hadiah lotere sebesar $ 50 juta atau hampir Rp 500 miliar.

Baca Selengkapnya

Anaknya Banyak Omong, Ayah Mendampinginya di Kelas

11 Mei 2017

Anaknya Banyak Omong, Ayah Mendampinginya di Kelas

Brad Howard dengan senang hati mendampingi putranya di dalam kelas karena anaknya dihukum guru.

Baca Selengkapnya

Dukung Perkawinan Sejenis di Australia, Bos Qantas Dilempar Pie

10 Mei 2017

Dukung Perkawinan Sejenis di Australia, Bos Qantas Dilempar Pie

Bos Qantas, Alan Joyce dilempar pie gara-gara mendukung perkawinan sesama jenis di Australia.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Politikus Australia Menyusui Bayinya di Parlemen

10 Mei 2017

Pertama Kali, Politikus Australia Menyusui Bayinya di Parlemen

Politikus sayap kiri Partai Hijau Australia, Larissa Waters menjadi politikus prtama yang menyusui bayinya di gedung parlemen.

Baca Selengkapnya