Presiden Bashar al-Assad berbincang dengan anggota tentara Suriah saat mengunjungi garis depan di Marj al-Sultan, Damaskus, Suriah, 26 Juni 2016. Kunjungan langka itu diduga untuk memamerkan kepercayaan diri saat tentara Suriah berperang di beberapa garis depan, yang paling akhir di Provinsi Aleppo di bagian utara negeri tersebut. SANA via AP
TEMPO.CO, Damaskus - Sedikitnya 21 penduduk sipil tewas akibat serangan udara jet tempur Amerika Serikat di Suriah yang dikuasai oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Menurut lembaga pemantau hak asasi manusia di London, Syrian Observatory for Human Rights, gempuran dari langit ke daerah sebelah utara Suriah, Kota Manbij, itu telah membunuh 15 warga sipil. "Enam warga sipil tewas, termasuk dua bersaudara laki-laki berikutnya ayahnya dan dua anak-anak. Mereka terbunuh d dekat Desa Tokhar," kata Observatory seperti dilaporkan Al Jazeera, Selasa, 19 Juli 2016.
Hingga saat ini, tulis kantor berita Associated Press, belum ada konfirmasi dari pasukan koalisi pimpinan AS.
Observatory menjelaskan, kabar tersebut adalah jumlah korban terbaru. Pada serangan sebelumnya 31 Mei 2016, sebanyak 104 orang tewas termasuk di antaranya 29 anak-anak dan 16 perempuan.
Pasukan Demokratik Suriah (SDF), sekutu pejuang Arab dan Kurdistan dukungan AS, melancarkan serangan untuk mengambil alih kembali Kota Manbij akhir Juni 2016 lalu. Mereka telah mengepung kota dan meningkatkan serangan ke pusat kota di bawah perlindungan serangan udara AS.
ISIS telah menguasai kota tersebut sejak 2014. Setahun setelah menguasai sebagian besar wilayah Suriah dan sekitar Irak, kelompok ini mendeklarasikan kekhalifahan atau kekepimpinan berdasarkan nilai-nilai Islam.