Herman Wainggai, Pejuang HAM Papua, Masuk Nominasi Nobel  

Reporter

Senin, 18 Juli 2016 11:56 WIB

Herman Wainggai. youtube.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pria kelahiran Jayapura, Papua, Herman Wainggai, masuk nominasi Nobel Peace Prize 2016 yang diajukan George Mason University (GMU), Amerika Serikat. Herman diusulkan menerima Nobel dengan alasan bentuk pengakuan dunia atas komitmennya memperjuangkan hak masyarakat Papua Barat tanpa kekerasan.

Selama 20 tahun terakhir, Herman telah mengabdikan diri untuk membebaskan masyarakat Papua Barat dari pemerintah Indonesia. Kini ia menjadi pemimpin hak asasi manusia (HAM) terkemuka di dunia internasional.

Adapun masa mudanya dihabiskan untuk mempromosikan kepada masyarakat internasional ihwal metode atau prinsip yang dapat digunakan demi memperjuangkan hak manusia tanpa kekerasan. Salah satunya menyelesaikan konflik dengan kasih dan berpegang teguh pada kebenaran. Metode inilah yang membangun Gerakan Hak Sipil di Amerika dan membebaskan India dari penjajahan Inggris.

Seperti diberitakan West Papua Action Network pada 2002, Herman dituduh melakukan subversi yang membawanya ke penjara selama dua tahun. Kejahatan yang dilakukannya adalah mengorganisasi aksi protes damai untuk melawan Indonesia.

Sejak bekerja di Washington, DC, pada 2010, Herman meminta dukungan organisasi multilateral, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, anggota Kongres Amerika, komunitas HAM, dan universitas untuk menyebarkan kesadaran dan pemahaman atas penderitaan yang dialami masyarakat Papua Barat.

Tahun ini, penyelenggara Nobel Peace Prize menyeleksi 376 nomine yang terdiri atas 228 individu dan 148 organisasi. Nomine yang terpilih meraih Nobel Perdamaian tersebut akan diumumkan pada 7 Oktober 2016. Sebelumnya, pada 6-8 Juni 2016, terselenggara Nobel Peace Prize Forum di Minneapolis.

WPAN | THE GUARDIAN | LANI DIANA | MR





Advertising
Advertising

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

5 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

5 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

7 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

8 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

8 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

9 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

9 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

13 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

14 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya