Pria Bersenjata Kuasai Kantor Polisi di Armenia  

Reporter

Senin, 18 Juli 2016 11:18 WIB

Barikade polisi menahan langkah ribuan demonstran di Yerevan, Armenia, 23 Juni 2015. Unjuk rasa menolak kenaikan harga listrik ini berakhir ricuh karena dibubarkan paksa oleh polisi. AP/Hrant Khachatryan

TEMPO.CO, Yerevan - Sejumlah pria bersenjata menguasai sebuah kantor polisi di ibu kota Armenia, Yerevan, serta menyandera beberapa orang pada Sabtu, 17 Juli 2016. Hal itu disampaikan anggota pasukan keamanan Armenia kepada media, seperti diberitakan Aljazeera, Ahad, 17 Juli 2016.

Dalam aksi tersebut, wakil komandan kepolisian setempat, Arthur Vanoyan, tewas dan tiga anggota kepolisian lainnya luka-luka selama berlangsungnya penguasaan kantor polisi oleh pria bersenjata.

Aljazeera melaporkan, pada Minggu petang waktu setempat, sejumlah kendaraan lapis baja polisi Armenia tampak mengepung kantor polisi yang dikuasai beberapa pria bersenjata untuk persiapan penyerbuan.

Menanggapi aksi brutal tersebut, Wakil Kepolisian Nasional Armenia, Hunan Poghosyan, mengatakan kepada wartawan bahwa polisi dan pasukan keamanan akan segera mengambil langka-langkah yang diperlukan untuk mengakhiri penyanderaan jika para pria bersenjata itu menolak menyerah.

"Sebab, kami tidak memiliki cara berunding dengan para pembunuh," kata Poghosyan. "Tapi, jika masih ada harapan mengakhiri situasi ini melalui negosiasi, kami akan melanjutkan negosiasi."

Kantor berita Armenia dalam laporannya mengatakan, sejumlah pria bersenjata menuntut pembebasan Jirair Sefilian, seorang tokoh oposisi dan bekas komandan militer yang ditahan pada Juni 2016.

Penahanan itu diduga karena Sefilian kerap menyampaikan kritik terhadap Presiden Armenia Serzh Sargsyan dan merasa tidak nyaman dengan cara pemerintah menangani konflik berkepanjangan antara kelompok separatis pro-Armenia dengan warga Azeri yang ingin memisahkan diri dari Nagorno-Karabakh.

ALJAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Mkhitaryan Mundur dari Timnas Armenia Setelah 6 Pemain AS Roma Positif COVID-19

11 November 2020

Mkhitaryan Mundur dari Timnas Armenia Setelah 6 Pemain AS Roma Positif COVID-19

Penyerang AS Roma, Henrikh Mkhitaryan, mengundurkan diri dari timnas Armenia setelah enam rekan setimnya dinyatakan positif COVID-19.

Baca Selengkapnya

Armenia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Suriah  

14 Februari 2017

Armenia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Suriah  

Bantuan kemanusiaan Armenia itu merupakan yang kedua kalinya dikirim ke Suriah.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Perdagangan, Indonesia Siap Ekspor Kopi ke Armenia

1 November 2016

Tingkatkan Perdagangan, Indonesia Siap Ekspor Kopi ke Armenia

Kedua negara juga menandatangani visa extension untuk pemegang paspor diplomatik dan paspor dinas.

Baca Selengkapnya

Ke Monumen Genosida, Paus Serukan Armenia-Turki Rekonsiliasi  

26 Juni 2016

Ke Monumen Genosida, Paus Serukan Armenia-Turki Rekonsiliasi  

Paus Fransiskus berkunjung ke monumen kenangan peristiwa genosida 1,5 juta warga Armenia oleh pasukan Kerajaan Ottoman. Ini doa dan harapannya.

Baca Selengkapnya

Rakyat Armenia Tertarik Tenun Ikat Indonesia

17 Juni 2014

Rakyat Armenia Tertarik Tenun Ikat Indonesia

KBRI Kiev menggelar pameran promosi pertama di Armenia.

Baca Selengkapnya

Kasus Kematian Aktivis Lingkungan Meningkat Tajam  

15 April 2014

Kasus Kematian Aktivis Lingkungan Meningkat Tajam  

Brasil menjadi negara dengan kasus kematian aktivis pembela sumber daya alam terbanyak, dengan 448 kasus sepanjang 2002-2013.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden Armenia Ditembak  

1 Februari 2013

Kandidat Presiden Armenia Ditembak  

Kasus ini dapat menghambat pemilu presiden Armenia yang akan digelar 18 Februari 2013 mendatang.

Baca Selengkapnya

Carter: Blair Terlalu Patuh pada Amerika

27 Agustus 2006

Carter: Blair Terlalu Patuh pada Amerika

Bekas presiden Amerika Serikat Jimmy Carter mengkritik keras Perdana Menteri Inggris yang dinilainya terlalu patuh dan tunduk pada pemerintahan Presiden George W. Bush di Washington.

Baca Selengkapnya