Ayah Asyik Main Ponsel, Bayi di Pangkuan Menangis dan...

Reporter

Editor

Natalia Santi

Jumat, 15 Juli 2016 09:53 WIB

Ilustrasi bayi. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Singapura - Gara-gara sang ayah asik bermain gawai sambil memberi susu, seorang bayi diduga tewas karena tersedak. Berdasarkan hasil penyidikan polisi baru-baru ini menyebutkan bayi berusia 3 bulan yang meninggal dunia pada Oktober lalu di Singapura itu kemungkinan terkait dengan kelalaian orang tuanya.

Reyhana Qailah Mohamad Shiddiq tidak responsif saat ayahnya, Mohamed Shiddiq Sazali, 27 tahun, memberinya susu dengan satu tangan, sementara tangan lain memainkan telepon seluler.

"Meskipun penyebab kematian tidak dapat dipastikan—sesak napas atau lemas tanpa cedera yang dapat dilihat atau parut permanen, tersedak susu juga bisa menjadi penyebab kematian," kata penyidik kepolisian, Tony Won, seperti dilansir Asia Correspondent pada Rabu, 13 Juli 2016.

Seorang ahli patologi forensik menemukan tiga dari tulang rusuk Reyhana patah satu-dua minggu sebelum kematiannya. Won berujar, penyebab patah tulang rusuk Reyhana belum jelas.

Bayi tersebut sejak dilahirkan pada 28 Juni 2015 sering masuk-keluar rumah sakit untuk berbagai keluhan berbeda. Pada 9 Agustus, anak itu dibawa ke rumah sakit karena ada darah dalam muntahnya. Reyhana keluar rumah sakit setelah menjalani perawatan selama delapan jam karena ibunya, Nurraishah Mahzan, 31 tahun, ingin membawanya pulang, Tindakan itu ternyata melanggar nasihat dokter.

Pada 26 Agustus, Nurraishah menemukan bayinya menangis tanpa henti. Di Rumah Sakit Wanita dan Anak-anak KK, dia diberi tahu bahwa tempurung kepala anaknya pecah. Reyhana akhirnya diizinkan pulang dari rumah sakit pada 9 September. Pada 12 Oktober, Nurraishah meninggalkan rumah pada sekitar 10.20 untuk tes pengawasan obat setelah anaknya diberi makan.

Dia menyuruh suaminya menjaga bayi itu dan memberi susu formula. Shiddiq lantas memberi anak itu susu sambil duduk bersila. Tapi Reyhana enggan minum susu dan menangis sekitar dua menit sebelum menjadi tidak responsif. Shiddiq kemudian mencoba menyadarkannya dengan menepuk punggungnya, tapi tidak direspons.

Setelah dibawa ke rumah sakit, anak tersebut kemudian dinyatakan meninggal. Pasca-kematiannya, penyidik kepolisian melakukan tes kebohongan terhadap Nurraishah dan Shiddiq. Shiddiq gagal dalam tes itu dan mengaku menjatuhkan anaknya pada 26 Agustus, selain mengaku asyik bermain ponsel selama menjaga bayinya.

ASIA ONE | STRAITS TIMES | YON DEMA

BACA JUGA
Buntut Serangan di Nice, Trump Tunda Umumkan Cawapresnya

Facebook Aktifkan Safety Check Menyusul Tragedi Nice




Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

2 jam lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

1 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

2 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

2 hari lalu

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

2 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

3 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

4 hari lalu

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.

Baca Selengkapnya

Bandara Changi di Singapura Dinilai Terbaik untuk Layanan Imigrasi

4 hari lalu

Bandara Changi di Singapura Dinilai Terbaik untuk Layanan Imigrasi

Bandara Changi menawarkan check-in dan registrasi masuk otomatis, sistem otentikasi biometrik, dan kecerdasan buatan untuk mengangkut bagasi.

Baca Selengkapnya